Ceknricek.com - Celana dalam digunakan pada area yang sangat penting, yakni organ vital atau reproduksi. Jika tidak menjaga kebersihannya, bukan tidak mungkin dapat terjadi masalah pada kesehatan, terutama pada wanita.
Salah satu masalah paling sering dialami wanita adalah keputihan. Kondisi keputihan terbagi menjadi dua jenis. Keputihan normal karena proses hormonal terjadi dalam masa yang singkat, tidak berbau, dan tidak menimbulkan rasa gatal. Sebaliknya, keputihan tidak normal merupakan keputihan yang sudah terkena infeksi, akan menimbulkan bau tidak sedap dan rasa gatal.
Dokter Ryan Thamrin dalam tayangan Dr. Oz Indonesia 7 Februari 2016 menyampaikan keputihan tidak normal dapat dipicu oleh pemilihan bahan celana dalam yang tidak tepat. Untuk penggunaan dalam waktu yang lama atau seharian, paling baik menggunakan bahan katun. Bahan ini dapat menyerap keringat dan memberikan sirkulasi udara yang baik dengan pori-pori yang besar.
Untuk celana dalam yang menggunakan bahan-bahan lain serta memiliki banyak aksesori tambahan seperti pita dan renda-renda, sebaiknya hanya digunakan untuk waktu yang singkat. Bahan celana dalam yang terlalu ketat dan berpori-pori kecil dapat mengganggu sirkulasi udara sehingga menyebabkan lembab dan munculnya jamur serta bakteri.
“Jamur dan bakteri yang berada di celana dalam dapat menginfeksi organ kewanitaan membuat keputihan tidak normal. Tentunya keputihan tidak normal bisa mengganggu kesuburan,” ungkap dr. Ryan.
Selain pemilihan bahan celana dalam, cara mencucinya pun juga perlu diperhatikan agar tidak memicu munculnya jamur dan bakteri. Untuk itu, Anda perlu mengetahui cara mencuci pakaian dalam khususnya celana dalam dengan cara yang benar.
Dalam tayangan Dr. Oz Indonesia 20 Desember 2018, dr. Reisa Broto Asmoro menjelaskan tips untuk mencuci celana dalam agar tidak mudah menjadi tempat berkembangnya jamur dan bakteri.
“Tentunya jangan mencampur cucian celana dalam dengan pakaian lain atau milik orang lain, harus mencuci sendiri,” kata dr. Reisa.
Ia juga menambahkan bahwa detergen juga memiliki pengaruh pada tingkat kebersihan celana dalam. Menurutnya, paling tepat menggunakan detergen dalam bentuk cair.
“Disarankan dengan menggunakan detergen yang cair,” imbuhnya.
Dalam proses mencuci pakaian dalam, pertama kali yang dilakukan adalah melarutkan detergen pada air terlebih dahulu, lalu memasukkan pakaian dalam. Jika melakukan sebaliknya, merendam pakaian dalam dengan air lalu ditambahkan detergen dapat menimbulkan noda detergen menempel dan tidak dapat sempurna dibilas.
Setelahnya rendam beberapa saat, Anda dapat mengucek untuk menghilangkan noda menempel. Namun, pastikan mengucek dengan perlahan, lalu bilas hingga benar-benar bersih. Saat memeras celana dalam untuk pengeringan, usahakan untuk tidak memelintir karena akan cepat merusak bahan, sehingga tidak berfungsi optimal.
Tahapan penting selanjutnya adalah penjemuran. Saat menggantung pakaian dalam, sebaiknya tidak menggunakan hanger yang terlalu besar karena akan membuat pakaian tertarik dan mudah rusak. Posisi menjemur juga penting, biasanya kebanyakan orang menjemur pakaian secara terbalik untuk mempertahankan warna dan memastikan agar bagian dalam kering. Namun, hal ini tidak baik dilakukan untuk menjemur pakaian dalam.
Pakaian dalam dijemur tidak terbalik, yakni bagian dalam tetap berada di dalam dan bagian luar tetap di luar. Menjemur celana dalam dengan posisi terbalik dapat membuat partikel debu atau kotoran menempel di sisi dalam. Padahal, bagian dalam akan bersentuhan langsung dengan permukaan kulit area vital yang sangat rentan menginfeksi.