Demonstrasi Makin Membara, Jaringan Kereta di Hong Kong Lumpuh | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: Reuters

Demonstrasi Makin Membara, Jaringan Kereta di Hong Kong Lumpuh

Ceknricek.com -- Operator jaringan kereta api Metro di Hong Kong terpaksa menutup sistem, Sabtu (5/10), setelah malam sebelumnya demonstrasi yang tak berkesudahan berubah menjadi bentrokan. Seorang bocah berusia 14 tahun dikabarkan terluka akibat terkena tembakan petugas.

Aksi protes, Jumat (4/10), pecah setelah pemimpin Hong Kong, Carrie Lam melarang penggunaan masker saat demonstrasi. Hal ini membuat para demonstran tak bisa menyembunyikan identitas mereka. Pelarangan ini seolah-olah membawa kota yang dikenal sebagai jalur perhubungan ekonomi Asia itu kembali ke era kolonialisme 50 tahun lalu.

Demonstran dikabarkan merusak sejumlah stasiun kereta bawah tanah, membakar benda-benda di jalan raya dan menghancurkan kaca jendela pertokoan yang pro-China. Situasi kacau berlangsung sejak siang dan terus membara hingga malam hari.

Sumber: Reuters

Situasi Hong Kong semakin tidak kondusif sejak empat bulan terakhir, dimana aksi yang awalnya memprotes pemberlakuan rancangan undang-undang ekstradisi ke daratan Tiongkok meluas ke pergerakan demokrasi yang menentang pemerintahan Hong Kong dan pengaruh China.

Dalam keterangannya, MTR Corp menyatakan jaringan kereta akan dibekukan, sementara pusat perbelanjaan dan supermarket juga ditutup. Penutupan jaringan yang mengangkut sekitar 5 juta penumpang setiap hari itu tentu berimbas pada perekonomian Hong Kong secara keseluruhan, yang disebut-sebut sudah berada di tepi resesi.

Sumber: Reuters

“Saat ini kami tidak berada dalam posisi untuk menyediakan pelayanan yang aman dan dapat diandalkan. Perusahaan tak memiliki pilihan lain selain menghentikan pengoperasian layanan di seluruh jaringan,” begitu keterangan resmi perusahaan seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Peringatan Kemerdekaan China, Unjuk Rasa Hong Kong Memanas

MTR menyatakan para demonstran telah membakar stasiun dan kereta yang kosong. Mereka juga telah melukai dua orang staf operator jaringan. Demonstran anti pemerintah itu juga membakar salah satu jalan masuk menuju stasiun Causeway Bay.

Diprediksi Makin Memburuk

Semua stasiun telah ditutup mulai Jumat (4/10), memaksa para penumpang untuk pulang ke rumah dengan jalan kaki. Situasi ini diprediksi akan makin memburuk hingga akhir pekan. Para demonstran berencana tetap melancarkan aksinya hingga Senin (7/10), yang juga merupakan hari libur karena bertepatan dengan Festival Chung Yeung.

Dikabarkan lebih dari selusin pusat perbelanjaan, supermarket dan cabang-cabang dari Bank of China (Hong Kong), Bank of East Asia, dan Industrial and Commercial Bank of China akan menjadi target dari para demonstran. Hal ini memaksa mereka untuk menutup operasional mulai Sabtu (5/10).

Sumber: Instagram Explore_Hongkong

Aksi protes ini semakin meluas setelah sebelumnya pemimpin Hong Kong yang didukung Beijing, Carrie Lam menerapkan larangan penggunaan masker untuk para demonstran. Lam beralasan otoritas setempat berhak membuat regulasi apapun demi menjaga ketertiban masyarakat.

“Hampir semua demonstran menggunakan masker demi menjaga identitas mereka. Itu yang membuat mereka makin sulit ditertibkan. Kami tidak bisa membiarkan peraturan yang ada tidak bekerja dan membiarkan kekerasan meningkat, hal ini bisa membuat situasi makin memburuk,” ucap Lam seperti dikutip dari Reuters.

Sumber: Instagram Explore_Hongkong

Kebijakan ini seolah-olah menyiram bensin ke tengah api demonstran. Mereka seperti dibawa kembali ke masa kolonial. Para demonstran melakukan pembakaran, melembar bom molotov ke arah polisi dan membakar bendera merah lima bintang, bendera negara China.

“Larangan penggunaan masker ini telah menjadi alat tirani," kata Samuel Yeung, seorang mahasiswa berusia 18 tahun yang berada dalam kerumunan demonstran di pusat distrik keuangan, Central, melewati markas besar perusahaan Asia seperti HSBC.

Sumber: Instagram Explore_Hongkong

Aksi ini dibalas polisi dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa di daerah-daerah yang membara, seperti Causeway Bay, Sha Tin dan Wong Tai Sin. Pihak rumah sakit setempat mengatakan setidaknya terdapat 31 orang terluka akibat unjuk rasa Jumat, dua di antaranya menderita luka parah.

BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini. 



Berita Terkait