Ceknricek.com - Biasanya, diet dilakukan dengan melakukan pembatasan terhadap asupan makanan tertentu seperti diet rendah karbohidrat atau rendah lemak. Sayangnya, sebagian orang gagal melakukan diet tersebut karena biasanya menghindari makanan yang disuka dan malah tergoda memakannya.
Jika Anda ingin melakukan diet tetapi tetap bisa memakan hidangan favorit, cara diet intermittent fasting mungkin bisa dicoba.
Dalam bahasa Indonesia, diet intermittent fasting dapat disebut dengan diet puasa. Namun, diet ini tidak sama dengan berpuasa pada umumnya yang dilakukan umat Islam. Diet puasa merupakan metode mengatur pola makan dengan melakukan puasa makan beberapa waktu, tetapi masih diperbolehkan minum. Jadi, metode diet puasa lebih ke arah pengaturan kebiasaan makan.
Diet ini tidak membatasi makanan tertentu untuk dikurangi, melainkan mengatur waktu boleh makan dan waktu tidak makan atau puasa. Selama waktu puasa, Anda tidak boleh mengonsumsi makanan atau jika tidak kuat sama sekali, boleh mengonsumsi sedikit makanan.
Dilansir dari healthline, beberapa metode yang paling sering digunakan untuk menerapkan diet puasa yaitu:
1. Metode 16/8
Dalam metode ini, Anda menentukan waktu 16 jam sehari untuk waktu puasa dan 8 jam untuk jendela makan / waktu makan (eating window). Sebagai ilustrasi, Anda dapat menentukan pukul 9 pagi hingga 5 sore untuk waktu makan, lalu 5 sore hingga 9 pagi keesokan harinya sebagai waktu puasa.
Saat waktu makan, Anda boleh makan 2 atau 3 kali dengan porsi seperti biasa. Memasuki waktu puasa, Anda hanya boleh minum air putih, kopi atau minuman-minuman tanpa alkohol.
Hal yang penting pula untuk mengonsumsi makanan sehat saat waktu makan dan mengurangi junk food.
2. Metode 5:2
Metode ini dilaksanakan per pekan yakni 5 hari makan normal dan 2 hari puasa. Puasa dalam metode ini berarti Anda tetap makan pada hari tersebut, tetapi membatasi kalori hanya sekitar 500 untuk pria dan 600 untuk wanita. Dalam sehari puasa, Anda hanya makan 2 kali dengan konsumsi kalori rendah masing-masing 250-300 kalori sekali makan.
Anda dapat menetapkan hari-hari puasa secara berselang, misal Senin dan Kamis atau Rabu dan Sabtu.
3. Metode Eat-Stop-Eat
Metode ini mengharuskan Anda melakukan puasa 24 jam alias satu hari satu malam penuh selama 1 atau 2 hari dalam sepekan. Anda makan malam di satu hari lalu tidak makanan apapun hingga makan malam besok harinya. Anda juga dapat melakukannya dari sarapan ke sarapan atau dari makan siang ke makan siang, yang penting 24 jam.
Saat masa puasa, Anda tetap boleh minum air, kopi, teh, atau minuman-minuman tanpa alkohol. Bagi sebagian orang yang baru memulai, mungkin berat untuk langsung menjalani 24 jam puasa.
Melakukan diet puasa memiliki beberapa manfaat selain menurunkan atau menjaga berat badan. Diet ini membuat Anda harus mengatur pola makan setelah sebelumnya makan tidak beraturan. Metode ini memperbaiki dan membentuk perilaku makan yang lebih sehat.
Selain itu, metode ini juga membuat tubuh terlatih untuk tetap menjalankan fungsinya meskipun tidak mengonsumsi makanan dalam jangka waktu tertentu. Dari sisi kesehatan, diet ini membantu mengendalikan tekanan darah dan kolesterol, karena pembakaran lemak akan lebih efektif saat berpuasa.