Erick Thohir: Sudah Diputuskan Jokowi, Ahok Resmi Jadi Komisaris Utama Pertamina | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Antaranews.com

Erick Thohir: Sudah Diputuskan Jokowi, Ahok Resmi Jadi Komisaris Utama Pertamina

Ceknricek.com -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memutuskan untuk mengangkat mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

"Insya Allah sudah putus dari beliau (Presiden Jokowi), Pak Basuki akan jadi Komut (Komisaris Utama) Pertamina," ujar Erick di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Jumat (22/11) seperti dilansir Antara.

Erick Thohir mengatakan keputusan resmi dikeluarkan sesudah berbicara empat mata dengan Presiden Jokowi, di beranda Istana Merdeka sekitar 10 menit. Ahok nantinya akan didampingi oleh Wakil Menteri BUMN, Budi Sadikin sebagai wakil Komisaris Utama, serta direktur keuangan yang baru, Emma Sri Martini yang sebelumnya menjabat Dirut Telkomsel.

Menurut Erick, baik direksi maupun komisaris BUMN pun tidak boleh terafiliasi dengan partai politik. Konsekuensinya, Ahok harus mundur dari partainya saat ini, PDI Perjuangan.

"Pasti semua komisaris di BUMN apalagi direksi harus mundur dari partai, itu sudah clear. Semua nama yang diajak bicara kita kasih tahu semua ini karena kenapa? Tentu independensi dari BUMN sangat dipentingkan dan Insya Allah orang-orang yang punya etika baik pasti semua tahu risiko bagaimana mengabdi untuk negara," ucap Erick menjelaskan.

Erick menilai bahwa dengan menjadikan Ahok sebagai komut PT Pertamina, Ahok dapat mendorong perusahaan itu mencapai target, yakni mengurangi impor migas. Diharapkan Ahok dan Wamen Budi Sadikin dapat bekerja sama untuk mengatasi masalah-masalah di Pertamina.

Foto: Antaranews.com

Baca Juga: Upaya Jokowi Menarik Kembali Ahok  

"Bukan berarti anti-impor tapi mengurangi, lalu proses-proses pembangunan refinery (penyulingan) ini amat sangat berat. Jadi saya perlu teamwork yang besar tidak bisa dirut saja," jelas Erick.

"Karena itulah kenapa kemarin kita juga ingin orang yang pendobrak, bukan pendobrak marah-marah. Saya rasa Pak Basuki berbeda, Pak Ahok berbeda, kita perlu figur pendobrak supaya ini sesuai dengan target toh beliau komisaris utama, kan direksinya yang day to day tapi menjaga supaya ini semua berjalan," tegas Erick.

Erick juga memaklumi adanya penolakan serikat pekerja Pertamina terhadap kehadiran Ahok. Dirinya menilai hal itu sebagai pro kontra yang biasa terjadi dalam pekerjaan.

"Ya saya rasa pro kontra tidak hanya Pak Basuki, saya sendiri ada pro kontra, Pak Chandra (Hamzah) ada pro kontra yang penting begini, kasih kesempatan kita bekerja, dan lihat hasilnya," ujar Erick.

Pengangkatan Ahok dan Budi Sadikin sebagai Komisaris dan Wakil Komisaris PT Pertamina (Persero) akan diresmikan pada rapat umum pemegang saham luar biasa atau RUPSLB Pertamina, Senin (25/11).

BACA JUGA: Cek HUKUM, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini


Editor: Thomas Rizal


Berita Terkait