Ceknricek.com -- Galeri Nasional Indonesia (GNI) bersama Komunitas Seni TORANG Sulawesi Utara menggelar Pameran Daring Komunitas Seni TORANG Sulawesi Utara “Arus Timur” mulai Jumat, 4 Desember 2020.
Pameran “Arus Timur” akan menampilkan 25 karya berupa lukisan pada kanvas dan kertas, patung, sketsa, mural pada tembok, gerabah, kaligrafi Islam, relief, dan batik tulis dari 23 perupa dari Sulawesi dan 2 perupa undangan kurator.
Citra Smara Dewi, Heru Hikayat, dan Yusuf Susilo Hartono, kurator pameran menyebut pemeran ini merupakan upaya untuk merangkai benang merah perkembangan seni rupa di Sulawesi Utara yang dalam kamus seni rupa Indonesia modern memang masih minim disebut.
“Di sinilah frasa “Arus Timur” cocok untuk dijadikan tema pameran ini karena ingin menggarisbawahi Komunitas Seni TORANG sebagai representasi dari medan sosial seni rupa sekaligus melihat dinamika perkembangan seni rupa di Sulawesi Utara,” kata Heru Hikayat, dilm siaran tertulis yang diterima Rabu, (2/12/20) malam.
Drs. Jerry Manus M.Sn. dan Drs. Meyer Matey, M.Sn. Tenaga Pengajar Seni Rupa, Universitas Negeri Manado (UNIMA) menyebut,pada abad ke-19 sebenarnya sudah ada nama Paulus Najoan dan Frederik Kasenda yang menjadi perintis seni rupa di Sulawesi Utara.
Menurut Yusuf Susilo Hartono, selain kedua nama tersebut, pertumbuhan seni rupa Sulawesi Utara kemudian memang dilanjutkan oleh para penerus yang muncul baik dari kalangan akademisi lokal, akademisi asal Jawa.
“Lalu kemudian ada sosok Henk Ngantung (1921-1991), salah seorang tokoh seni rupa Indonesia kelahiran Tomohon,” ujarnya.
Sementara itu, Citra Smara Dewi menemukan tiga hal menarik yang bisa dicermati dari karya-karya yang ditampilkan dalam pameran ini, yaitu: eksplorasi material, media, dan teknik yang tak lagi sebatas cat minyak/akrilik pada kanvas.
“Eksplorasi material, media, dan teknik yang digunakan tak lagi sebatas cat minyak/akrilik pada kanvas; potensi kelokalan yang kuat dari setiap karya juga mencerminkan potensi geografi, demografi, dan sejarah Sulawesi Utara,” ucapnya.
Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto mengatakan, Pameran Daring Komunitas Seni TORANG Sulawesi Utara ini adalah sebuah prestasi bagi Komunitas Seni TORANG yang baru berusia dua tahun.
“Galeri Nasional Indonesia tentunya mendukung pameran ini sebagai upaya Komunitas Seni TORANG untuk menunjukkan geliat keseniannya dan mengukuhkan perannya dalam kancah seni rupa Sulawesi Utara dan bahkan nasional,” kata Pustanto.
Beberapa karya yang dipamerkan dalam pameran daring ini seperti; “Beking Kopra” karya Aji Hidayat Febrianto, “Jalan Salib Mahawu” karya Budiyatmi, “Jalan Salib Mahawu” karya Budiyatmi, hingga “Underwater Color Parade” karya Sizzy Matindas. Seluruh karya itu dapat diakses melalui laman galnasonline.id
Baca juga: Respon Pandemi, Perupa di Semarang Gelar Pameran “Udan Salah Mongso”
Baca juga: Galeri Nasional Gelar Workshop Daring Seni Grafis dan Sketsa