Ceknricek.com - Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) memperkenalkan kompleks bangunan baru fase pertama, yang didirikan dengan konsep kolaboratif. Gedung Kedubes di bilangan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat itu didesain seluruhnya dengan arsitektur ramah lingkungan dan kolaborasi seni.
Dilansir twitter resmi Kedubes AS untuk Indonesia @usembassyjkt, Senin (17/3), desain bangunan Kedubes ini adalah bagian dari peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Republik Indonesia - Amerika Serikat (AS).
Davis Brody Bond merupakan arsitek dari firma arsitektur Dan Planners of New York yang merancang kompleks bangunan Kedubes AS mengatakan, gedung tersebut disesuaikan dengan kompetensi yang disyaratkan oleh Dewan Gedung Ramah Lingkungan AS, dan ditargetkan meraih sertifikasi perak Leadership in Energy and Environmental Design (LEED).
"Rancangan uniknya diproyeksikan mampu mengurangi biaya pemakaian energi hingga 30% dibandingkan gedung perkantoran biasa. Penghematan tersebut, salah satunya, berasal dari pemasangan pelindung surya berbentuk lempengan dan pipa metal pada eksterior bangunan, yang dijalin sedemikian rupa layaknya tekstur serat kain tenun," Davis Brody Bond.
Menurut dia, pengaplikasian desain unik nan inovatif tersebut mampu mereduksi masuknya panas matahari melalui sisi utara dan selatan "Meski begitu cahaya alami tetap diupayakan menyinari sebagian besar area gedung, sehingga meminimalisir penggunaan energi berlebih untuk penerangan," katanya.
Kedubes AS berdiri di lahan bekas kantor lama Kedubes AS seluas 99.000 meter persegi meter persegi yang dibuka tidak lama setelah Perang Dunia II usai.
Sedangkan pembangunan fase kedua yang masih berjalan saat ini, menghadirkan kanopi pejalan kaki yang ditempeli panel tenaga surya berteknologi tinggi. Air limbah gedung juga akan diproses dan didaur ulang untuk mengairi area taman hijau yang luas, baik di halaman luar maupun di sela-sela tingkat bangunan.