Hasil RDG BI Januari 2020, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 5 Persen | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: Antara

Hasil RDG BI Januari 2020, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 5 Persen

Ceknricek.com -- Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22-23 Januari 2020 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5 persen. Sementara suku bunga Deposit Facility sebesar 4,25 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,75 persen.

"Kebijakan moneter tetap akomodatif dan konsisten dengan prakiraan inflasi yang terkendali dalam kisaran sasaran, stabilitas eksternal yang terjaga, serta upaya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Gedung BI, Jakarta, Kamis (23/1).

BI menilai strategi operasi moneter terus ditujukan untuk menjaga kecukupan likuiditas dan mendukung transmisi bauran kebijakan yang akomodatif. Sementara itu, kebijakan makroprudensial yang akomodatif ditempuh untuk mendorong pembiayaan ekonomi sejalan dengan siklus finansial yang di bawah optimal dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Kebijakan sistem pembayaran dan kebijakan pendalaman pasar keuangan terus diperkuat guna mendukung pertumbuhan ekonomi.

"Ke depan, Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif untuk menjaga tetap terkendalinya inflasi dan stabilitas eksternal, serta turut mendukung momentum pertumbuhan ekonomi," kata Perry.

Sumber: Antara

Koordinasi Bank Indonesia dengan Pemerintah dan otoritas terkait terus diperkuat guna mempertahankan stabilitas ekonomi, mendorong permintaan domestik, serta meningkatkan ekspor, pariwisata, dan aliran masuk modal asing, termasuk Penanaman Modal Asing (PMA).

Baca Juga: BI: Aliran Modal Asing Sepanjang 2019 Tembus Rp224,2 triliun

BI menilai prospek pemulihan ekonomi dunia di 2020 mulai terlihat dan mendukung berlanjutnya penurunan ketidakpastian pasar keuangan global. Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan ditopang perbaikan ekspor dan konsumsi rumah tangga yang tetap baik.

"Perbaikan ekspor didorong kenaikan permintaan mitra dagang dan harga beberapa komoditas ekspor utama. Produk ekspor seperti ekspor batubara, kendaraan bermotor, besi dan baja, serta biji logam dan sisa logam mencatat pertumbuhan positif pada triwulan IV 2019," ucap Perry.

BI juga memprakirakan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV 2019 terus membaik sehingga menopang ketahanan sektor eksternal. Nilai tukar Rupiah terus menguat didukung kinerja Neraca Pembayaran Indonesia yang membaik.

"Pada 22 Januari 2020, Rupiah menguat 1,74 persen (ptp) dibandingkan dengan level akhir Desember 2019. Perkembangan ini melanjutkan penguatan pada 2019 yang tercatat 3,58 persen (ptp) atau 0,76 persen secara rerata," ujar Perry.

Baca Juga: Gubernur BI Jelaskan Mengapa Inflasi Indonesia Terendah Sejak 20 Tahun Terakhir

Di lain sisi, inflasi 2019 tetap rendah dan terkendali sehingga mendukung stabilitas perekonomian. Inflasi IHK 2019 tercatat 2,72 persen (yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi 2018 sebesar 3,13 persen dan berada dalam kisaran sasarannya sebesar 3,5 persen (±1 persen).

BACA JUGA: Cek BISNIS INDUSTRI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait