Ceknricek.com -- Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali, I Putu Astawa menyebutkan angka kunjungan turis asing asal China selama beberapa waktu terakhir mengalami penurunan. Hal ini turut berdampak pada keberadaan Wisata Kesehatan yang ada di Bali.
"Terutama wisatawan China, kehadirannya juga mempengaruhi wisata yang ada di Bali. Penurunan terlihat mencapai 15 ribuan paket kunjungan ke Bali karena adanya isu virus korona ini," jelas I Putu Astawa usai dikonfirmasi di Denpasar, Minggu (2/2) seperti dilansir Antara.
Putu mengatakan bahwa apabila turunnya kunjungan turis China ini berlangsung jangka panjang, maka dampaknya akan lebih terasa bagi peningkatan kunjungan wisatawan ke wisata sehat di Bali. Untuk itu pihaknya berharap agar kondisi ini bisa segera pulih kembali.
"Apalagi Pemerintah China juga sudah berupaya mengatasi ini secara masif dan sudah dilakukan semua negara untuk pencegahan," katanya.
Baca Juga: Menkes: 238 WNI Berhasil Dievakuasi dari Wuhan, 4 Menolak dan 3 Tidak Lolos Screening
Adapun pihak-pihak yang dirugikan dengan turunnya wisatawan China yaitu bagi travel guide turis asing yang awalnya sudah mendapatkan daftar turis yang akan berlibur ke Bali namun akhirnya tidak jadi berkunjung. Sebelumnya, diketahui sebanyak 86 penerbangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, dengan bandara di China dibatalkan sejak 13 Januari 2019 terkait penyebaran virus corona baru tersebut.
Sumber: Antara
"Ya jelas bagi travel turis itu rugi ya karenakan sebelumnya sudah bayar DP untuk rencana booking wisata tapi akhirnya tidak jadi datang, itu jelas rugi. Selain itu penerbangan juga banyak dibatalkan dan tempat-tempat wisata yang sering dikunjungi dari China juga sepi," ucapnya menjelaskan.
Meskipun kunjungan dari China menurun, beberapa negara lainnya masih mendominasi kunjungan ke Bali seperti wisatawan asal Australia dan Eropa. Untuk wisatawan Australia biasanya akan menyasar wisata pantai dan Eropa akan menyasar wisata budaya Bali.
Putu menerangkan beberapa faktor-faktor yang perlu diperhatikan terkait dengan keberadaan wisata sehat, diantaranya bekerjasama dengan pihak yang mengatur wisata agar dapat membantu membuat paket wisata untuk diarahkan ke wisata sehat. Selain itu festival olahraga dengan skala Internasional juga bisa menarik partisipasi wisatawan asing.
"Untuk wisata sehat kita akan bangun di beberapa tempat yang cocok, nah kalau yang kita sebut spiritual tourism mungkin arahnya ke Kabupaten Karangasem, karena di sana juga sudah dibuatkan tempat pengolahan herbal, disana akan dikembangkan dan cocok untuk kegiatan spiritual tourism," kata Putu.
BACA JUGA: Cek AKTIVITAS KEPALA DAERAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini