"Selain kita mendoakan agar Pak @wiranto1947 segera sembuh, di tempat yang sama (RSPAD) Akbar Alamsyah, salah satu mahasiswa (pelajar) korban demo 25 September 2019 telah meninggal. Semoga perhatian pemerintah juga sama terhadap almarhum pejuang demokrasi tersebut," kata Roy Suryo lewat akun Twitter @KRMTRoySuryo2.
Baca Juga: Presiden Jokowi, Menko Polhukam Ingin Segera Pulang
Twit itu mendapat tanggapan beberapa netizen. Pemilik akun @sp4rrow_jack meminta, pemerintah juga memberi perhatian dan perlakukan yang sama terhadap pengungsi kerusuhan di Wamena dan korban gempa di Maluku.
Dalam cuitan sebelumnya, Roy Suryo menyatakan, apapun alasannya, tindakan penusukan Wiranto di Gerbang Lapangan Alun-alun Menes, Pandeglang, yang dilakukan Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan Fitri Andriana tidak dapat dibenarkan sama sekali.
"Indonesia adalah negara hukum, harus diusut tuntas," ujar Roy Suryo.
Pada sisi lain, dia tidak melihat penyerangan itu direkayasa seperti tudingan beberapa kalangan.
"Meski harus diakui aparat kecolongan (apalagi sebenarnya daerah tersebut sudah ditengarai sebagai daerah rawan terpapar radikalisme), namun tidaklah tepat kalau ada yang menuduh bahwa peristiwa penusukan Menko Polhukam @wiranto1947 adalah rekayasa (atau bahkan sandiwara)," tutup pria yang juga dikenal sebagai pengamat telematika, dan politikus Partai Demokrat itu.
Kontradiksi Dua Peristiwa
Roy rupanya berkaca pada dua peristiwa yang terjadi di hari sama, Kamis (10/10) itu. Di satu sisi, Menko Polhukam Wiranto yang menjadi korban penikaman terduga teroris di Pandeglang, Banten, sempat dirawat di RSUD setempat, sebelum kemudian diterbangkan ke Jakarta. Ia tiba di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat sekitar pukul 14.44 WIB.
Di sisi lain, korban demo pelajar di DPR pada 25 September 2019 bernama Akbar Alamsyah, meninggal dunia di hari yang sama sekitar pukul 17.00 WIB. Akbar mengalami retak pada tempurung kepala dan sempat menjalani operasi, namun nyawanya tak tertolong.
Keberadaan Akbar sempat tidak diketahui pasca demo pelajar pada 25 September. Ia baru diketahui pada 28 September 2019 dalam kondisi koma di rumah sakit di RS Polri Jakarta Timur, sebelum kemudian dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto. Jenazah almarhum dimakamkan di TPU Wakaf belakang Seskoal, Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (11/10) pagi.
Realita itulah tampaknya yang membuat Roy terdorong untuk menyampaikan harapannya. Selain mendoakan kesembuhan Wiranto, ia berharap pemerintah juga memberikan perhatian yang sama kepada almarhum Akbar dan keluarganya.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.