Ceknricek.com -- Lebaran ya, mudik. Begitu kebiasaan para kaum muslim imigran. Fenomena Lebaran telah berakar kuat dalam masyarakat dan ini akan tetap bertahan terus terlebih ketika urbanisasi juga semakin meningkat.
Pengamat asing mengatakan, orang Indonesia, khususnya Jawa, they are very much attached to their lands. Masyarakat kita sangat terikat kuat dengan tanah air dan kampung halaman. Itu terbukti, ketika keluarga yang mengalami rumah hancur terkena tanah longsor ditawari pindah tempat oleh pemerintah, mereka menolak pindah. Jadi, masyarakat Indonesia bukan bangsa yang senang berdiaspora. Mangan ora mangan asal ngumpul, begitu orang Jawa bilang.
Tentu saja pada sebagian generasi muda sudah mulai kendur ikatan etnik dan kedaerahan, mereka berkarier dan hidup di rantau.
Ada yang menduga Lebaran berasal dari bahasa Jawa, yang berarti seseorang sudah selesai menyelenggarakan sebuah hajatan. Itulah hajatan melaksanakan perintah puasa selama Ramadan. Dengan hadirnya Hari Lebaran, seseorang diajarkan untuk lebur, yaitu menyatu kembali dengan sesama hamba Tuhan, apa pun status sosialnya, setelah kembali ke fitrahnya.

Mudik. Sumber: Harapan rakyat online
Itu ditandai dengan diselenggarakannya acara halalbihalal di lingkungan perkantoran dan masyarakat, sebuah forum untuk saling memaafkan dan memperkukuh rajutan sosial. Lebaran juga mendorong munculnya sikap luber, yaitu sikap filantropis, senang berbagi rezeki, mensyukuri anugerah Tuhan yang diterimanya selama ini. Karena itu, banyak keluarga muslim yang mengeluarkan zakat tahunan serta sedekah sehabis Ramadan, di luar zakat fitrah.
Mudik Gratis
Kementerian Perhubungan memperkirakan, jumlah pemudik pada Lebaran tahun ini akan mencapai 23 juta orang. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 21,6 juta pada 2018 dan tercatat 20,3 juta pada 2017.
Begitu banyaknya mereka yang ingin mudik, membuat sejumlah korporasi memanfaatkan momen mudik lebaran, untuk meningkatkan citra mereka di mata publik. Perusahaan-perusahaan yang ada di negeri ini pun menggelar program mudik bareng secara gratis. Mudik gratis yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan ini pun juga sudah menjadi bagian tradisi menjelang Idulfitri, yang memang ditungu-tunggu oleh masyarakat.
Mudik gratis ini menjadi ajang untuk membuktikan kepedulian sosial dari korporasi. Di antaranya membantu mereka yang ingin mudik namun kesulitan dalam soal biaya. Membantu pemerintah menyediakan transportasi yang mencukupi untuk pemudik. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi saat mudik, yang berarti juga ikut mengurangi risiko kemacetan.
Di antara korporasi yang rutin menyelenggarakan mudik bareng secara gratis, adalah perusahaan BUMN. Untuk tahun ini , BUMN yang terlibat dalam mudik gratis ini mencapai 104 perusahaan negara. Lebih banyak dibandingkan tahun lalu, yang hanya 64 perusahaan. Berbeda dari penyelenggaraaan di tahun-tahun sebelumnya, mulai tahun ini mudik bareng BUMN ini dikordinasikan secara digital melalui web www.mudkbumn.co.id.

Mudik Gratis BUMN. Sumber: Antara
Mudik Bareng BUMN 2019 ini diperkirakan akan mampu memberangkatkan sekitar 250 ribu pemudik ke 136 kota tujuan. Jumlah ini lebih banyak dari tahun lalu yang sekitar 204 ribu orang. Perusahaan negara ini menyediakan berbagai moda transportasi antara lain bus, kapal laut, kereta api, dan pesawat udara.
Dibandingkan tahun sebelumnya, ada peningkatan dari penggunaan moda-moda transportasi tersebut. Untuk bus, terjadi peningkatan hingga 14,82% menjadi 3.897 bus. Diikuti dengan kapal laut sebesar 16,95% menjadi 138 kapal, pesawat udara sebesar 32,74% menjadi 76 pesawat, dan kereta api sebesar 2% menjadi 49 rangkaian.

Prees Konferensi BUMN Mudik Bareng. Sumber: Republika
Seperti tahun-tahun sebelumnya Kementerian BUMN mempercayakan PT Jasa Raharja (Persero) menjadi Satuan Tugas (Satgas). Jasa Raharja ditunjuk sebagai Satgas (kordinator) Mudik Bareng BUMN, karena memang jumlah pemudik yang diberangkatkan oleh BUMN ini paling banyak, yakni mencapai 42 ribu orang.
Perusahaan Swasta
Tak hanya perusahaan pelat merah saja, mudik bareng juga dilakukan oleh perusahan swasta. Salah satunya yang rajin menyelenggarakan kegiatan seperti ini adalah PT Sido Muncul. Perusahaan jamu yang dinahkodai oleh Irwan Hidayat ini sudah menggelar mudik bareng selama 30 tahun terakhir ini. Boleh dikatakan Sido Muncul merupakan salah satu pelopor perusahaan di Indonesia yang menyelengarakan mudik bareng.

Mudik bareng sidomuncul. Sumber: Detik.com
Lewat mudik bareng, perusahaan ini ingin membantu para mitra bisnisnya yakni para penjual jamu untuk bisa bersilaturahmi di tanah kelahirannya. Setiap tahun Sido Muncul menyiapkan ratusan bus untuk memberangkatkan ribuan penjual jamu di kawasan Jabodetabek, mudik ke kota-kota di Jawa.
PT Sumber Alfaria Trijaya atau yang lebih populer dikenal dengan Alfamart, juga melakukan hal yang sama. Perusahaan ritel modern ini menyelenggrakan mudik bareng bagi para pelanggan setianya.

Mudik Asyik Alfamart 2019. Sumber: Istimewa
Mudik bareng Alfamart dikemas dalam program Mudik Asyik 2019 Alfamart. Mereka yang ingin mengikuti program ini diwajibkan untuk membeli sejumlah produk yang sudah ditentukan dengan nilai nominal tertentu. Setelah itu mereka mendaftarkan diri ke Alfamart melalui SMS, untuk kemudian diundi.
Program Mudik Asyik 2019 Alfamart berlangsung untuk belanja selama periode 16 Maret hingga 30 April. Alfamart menyediakan 2.160 tiket bus untuk tujuan kota-kota tertentu di Jawa, yakni Solo, Semarang, Yogyakarta, Purwokerto, dan Surabaya.
Mini market ini juga menyediakan 150 tiket pesawat untuk tujuan Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Medan, Palembang, dan Makassar.
Pesaing abadi Alfamart, yakni PT Indomarco Prismatama alias Indomaret tak ketinggalan. Jika Alfamart hanya menyediakan dua moda transportasi, maka Indomaret lebih komplit. Perusahaan eceran ini menyediakan tiket pesawat, kapal laut, kereta api, dan bus. Sama seperti pesaingnya, program mudik gratis ini dikemas dalam bentuk undian, bagi pelanggan yang telah membeli produk tertentu dengan nilai nominal tertentu pula di jaringan Indomaret.
Indomaret menyelenggarakan program ini untuk periode pembelanjaan 15 April-15 Mei 2019. Perusahaan ritel ini menyediakan mudik gratis untuk pelanggannya yang ada di 9 kota (Jabodetabek, Malang, Surabaya, Lampung, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Bali). Total tiket yang disediakan sekitar 8.600 tiket untuk empat moda transportasi yang disiapkan. Meski tidak 100% gratis, program mudik dari Indomaret lebih luas jangkauanya karena juga menyasar pemudik yang ada di kota-kota, di luar Jawa.

Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan melepas “Indomaret Mudik Bareng 2019”. Sumber: humpro banjarbaru
Lain lagi mudik bareng yang diselenggarakan oleh PT Astra Honda Motor (AHM). Agen Pemegang Merk (APM) Motor Honda di Indonesia ini menggelar Mudik dan Balik Bareng Honda (MBBH) 2019. Jadi, tidak hanya keberangkatan yang difasilitasi, namun juga saat pemudik kembali dari kampung halaman juga disiapkan moda transportasinya.
Program mudik ini membidik pengguna motor Honda yang ada di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Tahun ini, AHM menyiapkan 63 bus dengan rute Jakarta-Yogyakarta, Jakarta-Semarang, dan Jakarta-Solo.

Mudik bareng honda. Sumber: Tmcblog
Sementara itu, untuk sepeda motor milik pemudik akan diangkut menggunakan 29 truk ke tiga kota tujuan. Pemberangkatan truk akan dilakukan terlebih dahulu pada Rabu, 29 Mei 2019. Sementara itu, pemberangkatan penumpang dengan bus dilakukan pada Jumat, 31 Mei 2019.
Untuk arus balik, AHM menyediakan 18 bus dan 8 truk yang didistribusikan dari dua titik keberangkatan, yakni Astra Motor Semarang, dan Astra Motor Yogyakarta, Jl. Magelang KM. 7,2 Yogyakarta. Kegiatan ini dilakukan pada hari Selasa, 10 Juni 2019.
Setiap pendaftar program mudik berhak mendapatkan dua kursi bus beserta pengangkutan 1 unit motor pemudik dengan membayar biaya pendaftaran Rp150.000. Selain itu, peserta juga akan mendapatkan asuransi selama perjalanan, layanan kesehatan, goodie bag, konsumsi selama perjalanan dan hadiah dari sponsor.
Tidak berlebihan jika ada yang mengatakan bahwa budaya Lebaran semakin meriah dan menguat karena dampak ekonomi dan sosialnya sangat positif bagi masyarakat dan negara. Budaya Lebaran secara signifikan ikut memperkukuh kohesi sosial dan mendukung pemerataan ekonomi.
Lebih jauh lagi, mobilitas warga yang sedemikian masif telah mendorong pembangunan infrastruktur dan menghidupkan bisnis transportasi nasional dengan segala turunannya. Tradisi pulang mudik yang awalnya hanya populer di kalangan masyarakat Jawa sekarang sudah menular ke luar Jawa.