PBB: 4 Juta Warga Venezuela Mengungsi ke Luar Negeri | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto : Council Of Foreign Rekations

PBB: 4 Juta Warga Venezuela Mengungsi ke Luar Negeri

Ceknricek.com -- Sebanyak empat juta orang asal Venezuela telah meninggalkan negara mereka yang dilanda krisis ekonomi dan kemanusiaan. Informasi tersebut disampaikan badan-badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jumat (7/6). Dilaporkan, sekitar 700 ribu di antara mereka meninggalkan Venezuela sejak akhir 2015 lalu.

Kekurangan makanan pokok dan obat-obatan telah meluas di negara anggota OPEC itu, sementara permusuhan politik telah mengarah kepada gelombang kekerasan yang fatal.

Krisis makin mendalam sejak Amerika Serikat memberlakukan sanksi-sanksi, termasuk atas industri perminyakan yang vital di negara itu, dalam usaha menggulingkan Presiden Nicolas Maduro yang beraliran kiri dan sebaliknya mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido.

Foto : Internationalnews

"Arus orang-orang meninggalkan Venezuela mengagetkan," kata Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dalam pernyataan bersama.

PBB telah mengeluarkan angka sebelumnya yang mencapai 3,7 juta dan angka yang baru "mengkhawatirkan". Karena itu, diperlukan dukungan bagi negara-negara penerima pengungsi terutama di Amerika Latin seperti Kolumbia menampung 1,3 juta, disusul Peru, Ekuador, Brazil, dan Argentina, katanya.

Presiden Peru, Kamis (6/6), berjanji akan terus mendeportasi warga negara Venezuela yang memiliki catatan kejahatan bila perlu, bagian dari sikap tegas terhadap para migran.

Foto : Reuters

Sebanyak 3,2 juta anak-anak di Venezuela--atau satu di antara tiga--memerlukan bantuan kemanusiaan, kata Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) dalam pernyataan terpisah pada Jumat.

Tingkat kematian di antara anak-anak balita dua kali lipat dari 14 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2010/2011 jadi 31 per 1.000 kelahiran hidup tahun 2017, kata juru bicara UNICEF Christophe Boulierac dalam satu taklimat. (Antara/Reuters)



Berita Terkait