Ceknricek.com -- Mengudara selama 10 tahun, maskapai penerbangan Lion Air resmi memberhentikan pengoperasian pesawat jenis Boeing 747-400, Minggu (24/3).
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam siaran resminya dilansir CNBC, mengatakan penghentian operasional ini menegaskan bahwa Lion Air mengedepankan program revitalisasi atau peremajaan armada.
"Langkah strategis ini menjawab dinamika pasar, permintaan tren traveling serta senantiasa menawarkan kenyamanan dan pengalaman mengesankan di setiap perjalanan udara dengan mengoperasikan pesawat generasi baru," kata Danang.
Menurut Danang, sebagai penggantinya Lion Air akan mengoperasikan pesawat berbadan lebar Airbus 330-900NEO yang dikenal lebih hemat bahan bakar dan memiliki jangkauan terbang lebih panjang.
Pesawat baru tersebut akan dikirimkan secara bertahap dan direncanakan akan tiba di Indonesia pada Mei 2019 mendatang. Sebelumnya, Lion Air pada 2018 telah memesan sepuluh (10) unit Airbus 330-900NEO. Kesepuluh pesawat itu dijadwalkan akan dikirimkan ke Lion Air Group pada 2019 dan 2020.
Airbus 330NEO itu akan beroperasi pada penerbangan umrah non-stop dari Makassar ke Madinah, Balikpapan ke Jeddah, Surabaya ke Madinah, Solo tujuan Jeddah. "Selain itu, Lion Air mempersiapkan ekspansi pasar wisata ke Asia Selatan, salah satunya di India," kata Danang.
Untuk diketahui, pesawat yang diberhentikan pengoperasian oleh Lion Air adalah pesawat dengan kode registrasi PK-LHG, armada berbadan lebar (wide body) dan satu-satunya armada berkonfigurasi dua kabin (double deck) yang dimiliki Lion Air.
Pesawat yang dijuluki "Queen of the Skies" yang berkapasitas 12 kursi kelas bisnis dan 492 kelas ekonomi ini pertama kali dioperasikan Lion Air pada 23 April 2009. Boeing 747-400 itu telah melayani rute dalam negeri, seperti Soekarno-Hatta, Tangerang; Kualanamu, Medan; Batam; Surabaya; Denpasar, dan Makasar, serta tujuan internasional ke Jeddah dan Madinah.