Ceknricek.com -- Bertepatan dengan hari Dokter Nasional sejumlah dokter dan tenaga kesehatan mengingatkan masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (3M) serta menjaga kesehatan kulit di masa pandemi Covid-19.
Dokter Siti Rosidah bersama dua koleganya Fransisca Y. dan Reci Maulita yang tergabung dalam tim Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Tanjung Priok meminta masyarakat tidak menganggap sepele penyakit yang tergolong baru di dunia itu.
"Covid-19 itu nyata jangan dianggap sepele, masyarakat tetap harus patuhi protokol 3M dan stay at home," kata mereka melalui pesan elektronik dilansir dari Antara sabtu, (24/10/20).
Menurut mereka saat ini banyak informasi yang beredar mengenai Covid-19 di berbagai media, termasuk media sosial. Untuk itulah mereka berharap masyarakat bisa mencari informasi dari sumber yang valid dan bersikap kritis sehingga tak mudah percaya isu salah atau hoaks yang beredar.
Klik video untuk tahu lebih banyak - KENA COVID-19, BUKAN AIB!
“Informasi yang salah ini membuat orang takut dan tidak mau datang ke rumah sakit karena takut tertular Covid-19. Padahal menolak pengobatan bisa berdampak buruk pada mereka yang sudah mempunyai penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung dan lainnya,” tulis Rosidah.
Sementara itu, dokter spesialis kulit sekaligus direktur medis di Klinik Dermalogia, Arini Astasari Widodo, mengingatkan untuk menjaga kesehatan kulit sebagai salah satu upaya menjauhkan diri terhadap infeksi, alergen, iritan hingga penyakit Covid-19.
"Kulit merupakan organ terluar dan merupakan barrier pertama pertahanan tubuh terhadap alergen, iritan, dan infeksi. Kulit juga merupakan organ terluas dari tubuh kita, sehingga apabila kesehatan kulit terganggu, tentu akan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan," ujar dia dalam diskusi bersama media, Jumat (23/10/20) malam.
Menurut Arinie, barrier kulit sangat efektif mencegah virus hingga jika Covid-19 menempel pada tangan lalu masyarakat segera mencuci tangan, maka tak akan terkena penyakit itu.
"Covid-19 kalau menempel di tangan, kita tidak akan terjangkit, tinggal cuci tangan kemudian virus dapat inaktif. Kenapa? karena barrier kulit sangat efektif," kata Arini.
Hari Dokter Nasional ditetapkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada tahun 1950 untuk menghargai jasa-jasa para dokter kepada masyarakat dan kehidupan individual mereka.
Biasanya para tenaga kesehatan memperingatinya melalui kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan dan kedokteran, seperti pengobatan gratis, senam sehat, konsultasi kesehatan gratis, dan berbagai jenis kegiatan lainnya. (Antara)
Baca juga: Dokter Sebut Norovirus Bukan Virus Baru dan Ditemukan di Indonesia
Baca juga: Dokter Spesialis Berikan Tips Bagi Ibu Hamil Hadapi Pandemi COVID-19