Ceknricek.com -- Kabar duka menyelimuti pentas tinju internasional. Petinju Rusia Maxim Dadashev meninggal dunia akibat cedera dalam pertarungan di Maryland, AS.
Sekretaris Jenderal Federasi Tinju Rusia, Umar Kremlev, mengutarakan rasa dukanya. "Kita semua kehilangan Maxim Dadashev. Dia petinju muda yang berprospek cerah," tutur Kremlev seperti dikutip dari BBC, Rabu (24/7). "Kami akan secara penuh membantu keluarga Dadashev, termasuk secara keuangan," tuturnya melanjutkan.
Umar Kremlev juga berniat untuk melakukan investigasi terkait insiden nahas yang dialami oleh Maxim Dadashev. "Kita harus mengetahui fakta yang terjadi sebenarnya," kata dia.

Foto : Supersport
Maxim Dadashev sempat menjalani operasi otak di Washington, Amerika Serikat, setelah bertanding dalam kelas super ringan melawan Matias dari Puerto Rico, Jumat (19/7). Pertarungan dihentikan pada ronde ke-11 oleh pelatih Dadashev, James "Buddy" McGirt.
Petinju 28 tahun yang dikenal sebagai "Mad Max," itu yang tidak bisa berjalan ke ruang ganti dan segera dirawat di rumah sakit. Dadashev dikabarkan sempat mengalami pendarahan pada bagian otak hingga akhirnya mendapat tindakan operasi.
Namun takdir berkata lain. Maxim Dadashev tak bangun lagi. Ia mengembuskan napas terakhir di rumah sakit setelah beberapa hari mendapat perawatan.
Kini, Dadashev telah tiada. Meski namanya kurang mendunia, ia sebenarnya memiliki rekor impresif dalam kariernya sebagai petinju.
Sebelum menelan kekalahan dari Subriel Matias, Dadashev telah melakoni 13 laga dan selalu berakhir dengan kemenangan.