Ceknricek.com -- Panasnya suhu politik yang terjadi antara Spanyol dan Catalunya turut merembet ke arena sepak bola. Partai sarat gengsi Liga Spanyol antara Real Madrid menghadapi Barcelona pun menjadi korban. Laga El Clasico yang sejatinya diadakan akhir pekan ini, akhirnya diundur menjadi 18 Desember.
"Komite kompetisi telah sepakat usai melakukan analisis terhadap proposal kedua klub. Kami menjadwalkan ulang pertandingan menjadi 18 Desember,” kata Federasi Sepak Bola Spanyol, RFEF seperti dilansir Marca, Rabu (23/10).
Sekadar informasi, suasana politik di Spanyol kembali memanas usai sembilan aktivis pro-kemerdekaan Catalunya dihukum penjara 9 hingga 13 tahun oleh pemerintah Spanyol. Saat ini terjadi mogok kerja hingga unjuk rasa besar-besaran di area Catalunya. Bahkan bandar udara Barcelona ditutup, juga jalan-jalan utama yang terkena pemblokiran.
Mengingat pertandingan akan digelar pada pertengahan pekan (18 Desember adalah hari Rabu), maka jadwal kick off yang biasanya digelar akhir pekan pada pukul 12.00 siang waktu setempat atau sekitar pukul 19.00 WIB, akan diundur menjadi pukul 21.00 atau menjadi Kamis (19/12) 03.00 WIB. Meski tak mengganggu jadwal-jadwal pertandingan lainnya, tim lain merasa penjadwalan ulang El Clasico turut merugikan mereka.
Salah satunya adalah Real Betis. Pelatih Betis, Joan Francesc Ferrer Sicilia atau yang akrab dipanggil Rubi, merasa timnya yang akan menghadapi El Real pada 03 November merasa dirugikan, lantaran Real Madrid memiliki satu pekan ekstra untuk persiapan dan pemulihan.
“Kenyataannya keputusan ini mempengaruhi empat tim, Leganes, Valladolid, Levante dan Betis. Karena lawan kami, dengan kekuatan yang mereka miliki, sekarang akan kurang bermain satu laga,” kata Rubi.
Hal senada diucapkan pelatih Valladolid, Sergio Gonzalez. Menurutnya, RFEF terlalu mengistimewakan duo tim itu. “Saya setuju kalau El Clasico adalah pertandingan besar yang sangat berpengaruh. Tapi, kami juga tim La Liga dan bertanding di liga yang sama,” kata Gonzalez.
Padahal, tim-tim yang akan menjamu Real dan Barcelona setelah laga El Clasico berharap kedua tim biasanya tampil habis-habisan dalam pertarungan sarat gengsi itu. Tak jarang apabila hal ini mengakibatkan beberapa pemain cedera, yang tentunya bisa menguntungkan lawan-lawan Madrid dan Barcelona lainnya.
Baca Juga: Hujan Gol di Matchday 3 Liga Champions Selasa-Rabu
Sementara itu, pelatih Madrid, Zinedine Zidane mengaku tak ada jalan lain selain menunda pertandingan, melihat kondisi yang semakin memanas. Adapun pelatih Barcelona, Ernesto Valverde sebenarnya masih berharap laga ini tidak ditunda.
Dua Kepentingan Politik
Sekadar informasi, sebelumnya sempat ada usulan bahwa El Clasico pertama musim ini akan dimainkan lebih dulu di Santiago Bernabeu, kandang Madrid. Kedua klub akhirnya menolak pertukaran jadwal dan memilih untuk penjadwalan ulang agar partai pertama masih bisa digelar di Camp Nou, kandang Barcelona.
El Clasico sendiri kerap menjadi simbol antara dua kepentingan yang beradu politik itu. Real Madrid dianggap mewakili pemerintahan Spanyol, sementara Barcelona ialah klub kebanggaan Catalunya. Sejauh ini di La Liga, mereka sudah bertemu sebanyak 178 kali, dimana keduanya berbagi sama kemenangan, 72 dan sisanya berakhir imbang (34). Total, sudah tercipta 574 gol ketika dua tim beradu.
Salah satu figur sepak bola yang vokal dengan pergerakan Catalunya ialah mantan pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Pria asli Catalunya yang kini melatih Manchester City itu beberapa kali terlibat dalam kampanye kemerdekaan Catalunya. Terkait kekerasan yang terjadi, dirinya pun berharap negara-negara Eropa turun tangan mengatasi krisis.
"Komunitas internasional harus membantu kami menyelesaikan konflik antara Catalunya dan Spanyol. Kami membutuhkan mediator dari luar untuk duduk dan berbicara," katanya seperti dilansir Reuters.
BACA JUGA: Cek Berita SELEBRITI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar