Ceknricek.com--Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) Pekan Olahraga Nasional XXPapua Mayjen TNI (Purn) Suwarno mengatakan, setiap kontingen yang menjadi bagian dari penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua harus melakukan skrining atau tes Covid-19 semenjak berada di wilayah asal. Setelah dipastikan terbebas dari virus SARS-CoV-2 baru dapat menuju ke tempat berlangsungnya PON.
Setibanya di lokasi penyelenggaraan PON XX Papua, kontingen olahraga melakukan skrining kembali. Selanjutnya, ketika para kontingen olahraga dari berbagai provinsi tiba di wisma yang telah disediakan oleh panita PON XX Papua, anggota kontingen wajib melakukan isolasi.Sambil melakukan karantina di fasilitas yang telah disediakan oleh panitia dalam ajang kompetisi nasional tersebut. Hal itu dilakukan demi, memastikan setiap anggota kontingen olahraga itu terbebas dari virus Covid-19. Setiap anggota kontingen tidak boleh saling berinteraksi dengan sesama kontingen yang lainnya. Hal tersebut harus dilakukan selama penyelenggaraan PON XX selesai diadakan.
"Masuk ke wisma mereka tidak boleh terlalu banyak kontak sesamanya maupun dengan orang di luar," tutur Suwarno dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang bertajuk "Siap Berlaga di PON XX Papua" pada Jumat (13/3).
Guna mencegah anggota kontingen masing-masing peserta PON XX terinfeksi dari wabah global tersebut, pemerintah daerah (Pemda) terkait juga akan melakukan vaksinasi massal untuk masyarakat yang tinggal di sekitar tempat bertanding (venue) ajang olahraga di atas. Diupayakan, seluruh masyarakat yang tinggal berdekatan dengan venue dapat melakukan vaksinasi dalam waktu dekat ini. Seluruh ide di atas, tambah Suwarno, diadaptasi oleh penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020. Mengingat, ajang olahraga tingkat internasional tersebut sukses diselenggarakan di masa pandemi saat ini.
"Jadi, setiap penyelenggaraan di sana akan diimplementasikan pada perhelatan ajang olahraga nasional POIN XX Papua dalam beberapa waktu ke depan. Olimpiade Tokyo itu benar-benar sangat ketat dalam menerapkan protokol kesehatannya," imbuhnya.
Editor: Ariful Hakim