PT INKA Mempersiapkan Pesanan Kereta Bertingkat Dari PT KAI | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak

PT INKA Mempersiapkan Pesanan Kereta Bertingkat Dari PT KAI

Ceknricek.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) memesan kereta api jenis baru dengan gerbong bertingkat. Kereta berjenis double decker itu sedang dipersiapkan oleh PT Industri Kereta Api (INKA).

Direktur Utama INKA, Budi Noviantoro, menyampaikan saat ini masih tahap penyusunan spesifikasi kereta bertingkat. Mengingat ini merupakan jenis yang baru di Indonesia.

“Sedang proses, ini kan produk baru. Berapa tingginya, sekarang penyusunan spesifikasi suda mau detail,” terang Budi, Jumat (2/11), seperti dikutip Kumparan.

Budi menjelaskan bahwa proses penyusunan spesifikasi juga dibantu oleh pihak KAI. Spesifikasi kereta akan disesuaikan dengan kondisi rel yang sudah tersedia, sehingga ketika selesai dibuat, tidak perlu ada penyesuaian.

“Saya belum tahu bisa dibuat kapan, yang jelas ketika kajian-kajian ini selesai ya langsung jalan. Ini (kajian) sejak awal tahun.” kata Budi. 

Mengenai tempat produksi, dia menyatakan double decker bisa saja diproduksi di pabrik Banyuwangi yang sedang dibangun. Budi mejelaskan pabrik INKA di Madiun sekarang sudah penuh pesanan.

Pada kesempatan sebelumnya, Budi menjelaskan tentang desain kereta double decker yang harus memperhatikan ruang bebas rel. Ruang bebas merupakan ruang di atas jalur rel yang senantiasa harus bebas dari rintangan dan benda penghalang. 

PT INKA membutuhkan data sarana dan prasarana untuk mewujudkan kereta double decker. PT KAI harus melakukan studi terkait ruang bebas.

"Sebetulnya desain (yang diminta) kombinasi antara middle speed 160 km dan kereta double decker. Tetapi, hal itu tergantung ruang bebasnya. Kalau ruang bebasnya bisa maka bisa. Kalau tidak, maka bisa kena," papar Budi, Kamis (3/5), seperti dikutip Kompascom.

Kereta Double Decker di India. Foto: Triportrap.com

Budi menargetkan pembuatan kereta double decker akan selesai tahun 2020. Bentuknya direncanakan mirip bus tingkat. 

"(Bentuknya) seperti bus tingkat. Kalau di luar negeri sudah biasa dan di Eropa juga banyak. Tetapi, rel (di sana) lebih lebar 14,35 sementara kita hanya 10,47," ucap Budi.

Budi menyatakan, PT INKA secara teknis mampu memproduksi kereta double decker pesanan PT KAI. Namun, sebelum kereta itu diproduksi, prasarana seperti rel, jembatan, dan perlintasan kereta harus telah dipastikan bisa dilewati

Budi menambahkan, secara teknis PT Inka sanggup memproduksi kereta double decker sesuai pesanan PT KAI. Namun, sebelum pesanan ini diproduksi, prasarana seperti rel, jembatan, dan perlintasan harus dipastikan dapat dilewati kereta tersebut.

"Kalau dari sarana kami siap. Tapi dari prasarana harus dilihat karena jalur lurus bisa kecapatan 160 kilometer per jam, tetapi tidak bisa di lengkungan," pungkas Budi.



Berita Terkait