Ceknricek.com -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (10/6), bergerak menguat pasca libur Hari Raya Idulfitri. Rupiah bergerak 56 poin menjadi Rp14.213 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.269 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi mengatakan, sebenarnya selama seminggu kemarin ada sentimen yang mendominasi, yaitu ekspektasi pemangkasan tingkat suku bunga The Fed.
"Soalnya Presiden The Fed St. Louis bilang ada kemungkinan pemangkasan, terus Powell menanggapi kalau The Fed cenderung berhati-hati kalau mau mengubah kebijakan," ujar Dini.
Ekspektasi tersebut diperkuat setelah rilis data ketenagakerjaan nonpertanian atau Non Farm Payroll (NFP) AS, Jumat (7/6), yang ternyata jelek dan jauh di bawah ekspektasi sehingga ekspektasi pasar semakin kencang.
"Tadinya saya pikir rupiah akan cenderung bakal melemah kalau habis pasar tutup, apalagi tutupnya lama, tidak tahunya menguat dan gapnya jauh lagi. Ternyata sentimen itu yang bisa buat rupiahnya menguat," kata Dini.
Kenaikan peringkat Indonesia oleh Standard and Poor's (S&P) sebelum Lebaran, semakin menumbuhkan kepercayaan investor.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia, Senin (10/6), menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp14.231 per dolar AS dibanding sebelumnya di posisi Rp14.385 per dolar AS.