Ceknricek.com -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 terus mendorong peningkatan testing, tracing dan treatment (3T) sebagai upaya untuk mengendalikan penularan COVID-19.
Dalam webinar Media Center Satgas di Graha BNPB Jakarta, Kamis, (19/11/20) Kasubbid Tracking Satgas COVID-19 dr Kusmedi Priharto menyatakan dari hasil penelitian di luar negeri, penerapan 3T testing, tracing dan treatment 100 persen mampu mencegah penularan COVID-19 kepada orang lain.
“Penelitian di Indonesia memang belum ada, namun 3T itu bisa 100 persen tidak menularkan,” katanya.
Sementara masih berdasarkan penelitian, penggunaan masker bisa menahan penularan virus 5-90 persen dan menjaga mampu 100 persen tidak menularkan. Oleh sebab itu, menurut dokter Kusmedi, bagi masyarakat yang tidak mau membantu pemerintah dalam menerapkan 3T, hal itu akan merugikan mereka sendiri. Sebab, tujuan tracing adalah memotong rantai penyebaran COVID-19.
Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI YESSY GUSMAN
Lebih lanjut, ia menjelaskan 3T sebetulnya untuk menolong pasien di tahap awal yang masih bisa ditangani dengan cepat karena dalam kondisi ringan. Tetapi jika sudah dalam fase darurat maka pengobatannya sulit dan tingkat kesakitan pasien lebih tinggi.
“Bayangkan kalau dia sudah masuk ICU, angka kehidupan hanya lima persen,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 Sonny B Harmadi mengungkapkan penanganan kesehatan COVID-19 dalam hal memutus rantai penularan merujuk pada 3T ditambah isolasi.
Selain 3T dari sisi perubahan perilaku masyarakat penerapan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak perlu dijalankan secara berkelanjutan.
“Keduanya ini harus didukung dengan perubahan perilaku. Namun selama ini kebanyakan yang terjadi di masayrakat cenderung takut untuk dites,” ujar Sonny.
Ia tak menampik bahwa salah satu kendala Satgas saat ini adalah masih banyak masyarakat yang tidak mau dites.
“Mereka sebenarnya bukan malu atau merasa tabu, tapi karena adanya stigma dari masyarakat jadi enggan untuk dites,” pungkasnya.
Baca juga: Tak Kalah Penting dari 3M, Praktik 3T Perlu Dilakukan untuk Cegah Covid-19
Baca juga: Guru Besar Unpad Ingatkan 3M Tetap Dilaksanakan Meski Sudah Ada Vaksin