Strategi Wisma Atlet Dalam Meningkatkan Fasilitas dan Layanan Kesehatan | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Ashar/Ceknricek.com

Strategi Wisma Atlet Dalam Meningkatkan Fasilitas dan Layanan Kesehatan

Ceknricek.com -- Sepekan terakhir ini Indonesia mengalami penambahan kasus positif yang sangat fluktuatif.Hal ini disampaikan pula oleh Koordinator RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Mayjen TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, Sp.S.,M.A.R.S dalam talkshow “Update RS Darurat Wisma Atlet: Kesiapan Rumah Sakit Darurat Daerah" di Media Center Graha BNPB Jakarta, Senin (25/1/21). Fluktuasi tersebut terjadi mulai dari tanggal 11-25 Januari 2021 saat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Fluktuasi antara yang masuk dan keluar hampir sama. Rata-rata kalo di wisma atlet ini 350-400 pasien perhari yang masuk dan keluar. Memang ring itu antara hunian mencapai 75-84%. Jadi ini saya kira fluktuasi yang masih terjadi mulai dari tanggal 11-25 Januari 2021. Fluktuasi yang masih naik turun ini menjadikan kami yang di wisma atlet bagaimana mengantisipasi melakukan penanganan dengan baik dan mencegah agar keadaan tidak menjadi lebih berat lagi,” papar dr. Tugas.

Dokter Tugas pun menambahkan dengan adanya fluktuatif angka kasus positif ini lantas membuat pihaknya di Wisma Atlet melakukan langkah antisipasi dengan melakukan beragam strategi.

Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI DEBBIE CHINTYA DEWI

“Belakangan ini banyak yang bergejala lebih banyak dibanding yang tanpa gejala, inilah fenomena yang kita harus tentukan sikap antisipasi. Dan kini antisipasinya adalah semua tower yang ada di wisma atlet ada 4 tower kita gunakan untuk merawat semua pasien positif Covid-19 yang bergejala ringan serta komorbid. Kemudian pasien tanpa gejala kita alihkan ke tower 9 yang ada Pademangan. Saya rasa ini jadi salah satu strategi yang bisa membantu kami untuk paling tidak tidak mencapai angkat lebih dari 80% disana. Supaya pelayanan dapat teratasi dengan baik dan nakesnya pun tidak terlalu terbebani,” imbuhnya.

Selain itu, dr. tugas juga mengungkapkan kegembiraannya dengan adanya berbagai fasilitas isolasi yang pengadaannya digalakkan oleh pemerintah. Menurutnya langkah tersebut bisa menghindari membludaknya pasien di rumah sakit rujukan. Di Wisma Atlet sendiri pengadaan fasilitas medis pun semakin diperbanyak untuk sirkulasi pelayanan mulai dari ringan hingga berat.

“Kami juga sangat senang di lain tempat mulai digalakkan tempat-tempat untuk isolasi yang tanpa gejala seperti hotel. Hal ini membuat pengaturan rumah sakit betul-betul terjaga dalam konteks pasiennya tidak menjadi berlebihan. Walaupun kita lihat angka hunian ICU saat ini mencapai 80-85%. Khusus di wisma atlet kami optimalkan adanya ICU walaupun masih transisi, HCU, dan IMCU sehingga betul-betul tercipta sirkulasi pelayanan mulai dari yang ringan, sedang, sampai yang berat,” paparnya.

Baca juga: 14 Tahanan Rutan KPK Positif Covid-19 Diisolasi ke Wisma Atlet

Baca juga: Tenaga Kesehatan dari RSD Wisma Atlet Kampanyekan Pentingnya 3H



Berita Terkait