Suntikan Dana Bank Sentral China Picu Penguatan Rupiah | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Antara

Suntikan Dana Bank Sentral China Picu Penguatan Rupiah

Ceknricek.com -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada awal pekan Senin (17/2) mengalami penguatan. Pada pukul 10:02 WIB rupiah bergerak menguat 8 poin atau 0,06 persen menjadi Rp13.685 per dolar AS dari sebelumnya Rp13.693 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp13.693 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.707 per dolar AS. Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah ini terjadi seiring suntikan dana oleh bank sentral China, People's Bank of China (PBoC).

"Bank Sentral China kembali menyuntikkan dana pagi ini sebesar 200 miliar yuan. Aset berisiko terlihat menguat, termasuk rupiah," ujar Ariston seperti dilansir Antara.

Baca Juga: IHSG Dibuka Melemah, Pelaku Pasar Masih Cemas Penyebaran COVID-19

Selain itu, lanjut Ariston, imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun kembali turun ke kisaran 1,58 persen, yang bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS dan mungkin bisa mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS.

"Tapi virus korona kelihatannya masih menjadi kekhawatiran pasar. Apalagi pasar meragukan data yang diumumkan oleh pemerintah China," kata Ariston.

Pada Minggu (16/2) kemarin, China melaporkan penambahan jumlah kasus dan kematian baru akibat virus korona yang jumlahnya sama, mendekati kenaikan sebelumnya dengan metode baru. "Kekhawatiran ini masih bisa menekan turun aset berisiko hari ini, termasuk rupiah," kata Ariston.

Pada Jumat (14/2) malam Bandara Heathrow Inggris melakukan penahanan terhadap delapan pesawat karena kecurigaan adanya penumpang yang terkena virus korona baru atau COVID-19.

BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait