Ceknricek.com -- Ribuan orang melancarkan seruan untuk memboikot Netflix (#cancelnetflix) pada Kamis (10/9/20) waktu setempat karena menayangkan film "Mignonnes" yang dianggap menjual sisi seksual remaja putri.
Dilansir AFP, Jumat (11/9/20) film yang dikenal dengan “Cuties" dalam bahasa Inggris itu digarap sutradara asal Prancis-Senegal Maimouna Doucoure, dan mulai streaming pada 9 September.
Lebih dari 200.000 tweet dengan tagar "#CancelNetflix" menjadi trending topik teratas selama satu hari. Kritik pertama muncul pada bulan Agustus, membuat Netflix menarik karya seni yang disebut "tidak pantas" itu.
Trailer tersebut digunakan untuk promosi film "Cuties" yang dirilis di bioskop Prancis pada bulan yang sama. Saat itu, Netflix meminta maaf karena telah menggunakan gambar yang dinilai "tidak pantas".
Baca juga: Sempat Diblokir, Netflix Sudah Bisa Diakses di Jaringan TelkomGroup
Akan tetapi pada hari Kamis (10/9/20), terjadi penentangan yang lebih luas bahkan dari pihak politik di Amerika Serikat. DeAnna Lorraine, mantan kandidat Partai Republik untuk Kongres dari California, mengunggah tulisan melalui Twitter bahwa "Pornografi anak adalah ilegal di Amerika."
"Sebagai ibu dari seorang gadis berusia 8 tahun, saya sangat mendukung #CancelNetflix," kata Beatrice Cardenas, seorang Republikan California lainnya.
Menerima penghargaan di Festival Sundance 2020 ”Cuties" berkisah tentang Amy, seorang anak berusia 11 tahun keturunan Senegal yang harus berhadapan dengan aturan ketat keluarga dan media sosial yang mementingkan penampilan.
Dia kemudian bergabung dengan grup tari yang dibentuk oleh tiga gadis lain dari lingkungannya, yang koreografinya terkadang sugestif untuk mendapatkan popularitas di media sosial.
"Hiperseksualisasi anak perempuan (dan anak laki-laki) menjijikkan. Ini tercela secara moral dan etika. Pedofil, pemerkosa anak-anak, dan penyimpangan lain yang digambarkan dengan #Cuties," ujar Omar Navarro, politisi Republik lainnya.
BACA JUGA: Cek Berita SELEBRITI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.