Tips Atasi Hipotermia Untuk Para Pendaki | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: t3.com

Tips Atasi Hipotermia Untuk Para Pendaki

Ceknricek.com -- Mendaki gunung termasuk aktivitas yang cukup digemari kalangan milenial. Aktivitas ini sebenarnya cukup berisiko dari kaki terkilir, hipotermia bahkan kematian. 

Dalam banyak kasus, tak sedikit pendaki yang terkena hipotermia dimana suhu berada di bawah 35 derajat sehingga kondisi tubuh mengalami kesulitan mengatur tekanan suhu dingin.

Dari berbagai sumber diperoleh informasi, suhu tubuh normal berada di kisaran 36,5 - 37,5 derajat celsius. Suhu dingin yang terjadi di musim kemarau bisa meningkatkan potensi terserang hipotermia seperti dalam kasus pendakian Gunung Rinjani yang sedang marak diperbincangkan saat ini. 

Hipotermia bukan hanya terjadi di daerah bersalju, namun  juga bisa di daerah tropis seperti Indonesia. Kecelakaan fatal saat mendaki gunung akibat hipotermia bisa saja terjadi.  

Untuk menghindari itu semua berikut ini tips mengatasi terserang hipotermia saat lagi mendaki gunung. 

Bawa baju hangat

Jangan sepelekan baju hangat karena perlengkapan ini akan menjaga suhu tubuh saat udara dingin. Seperti jaket, sleeping bag, kupluk,buff, kaus kaki tebal, sarung tangan hingga sarung. Usahakan untuk membawa kaus kaki berbahan wool dan juga jaket bahan fleece atau lebih sering dikenal dengan pollar, synthetic high-loft, dan bulu angsa (down) sebagai lapisan kedua (midlayer). Atau bisa juga membawa jaket berbahan goretex sebagai lapisan terakhir setelah midlayer.

Mendaki di siang atau pagi hari

Saat mendaki gunung disarankan saat siang hari agar terhindar dari risiko kedinginan. Karena bila tubuh terkena sinar matahari akan menyerap panas. Tak hanya itu, pemakaian pakaian yang tepat saat mendaki gunung akan memudahkan sirkulasi udara dan mencegah potensi hipotermia.

Konsumsi makanan dan minuman yang bergizi

Karbohidrat sangat dibutuhkan untuk mendaki gunung terutama saat udara dingin tubuh membutuhkan karbohidrat untuk dapat menghasilkan energi dan panas tubuh. Sebaliknya, jika kekurangan karbohidrat, tubuh akan terasa lemah, letih, dan lesu serta justru akan meningkatkan potensi terserang hipotermia.

Makanan bergizi di antaranya ikan, ayam, tempe, tahu, sayuran atau olahan makanan lain. Sedangkan minuman yang bisa menambah glukosa seperti teh, susu, cokelat, atau minuman lain.

Ganti baju menjelang tidur di kemah

Segera gantilah baju dan celana yang telah Anda pakai ketika sudah sampai di area kemah. Baju yang basah akan meningkatkan potensi terserang hipotermia. Begitu juga ganti kaus kaki dan gunakan sarung tangan berbahan wol.




Berita Terkait