Ceknricek.com -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (7/1) mengaku akan tunduk pada hukum internasional terkait serangan militer di situs budaya Iran. Meski demikian, Trump tidak mentolerir apabila Iran melakukan serangan terlebih dahulu kepada militer AS.
"Anda tahu, kalau itu hukumnya, saya setuju dan tunduk pada hukum tersebut. Namun pikirkan, mereka membunuh orang-orang kami, mereka meledakkan orang-orang kami dan kemudian kami harus sangat baik hati dengan lokasi situs budaya mereka," ucap Trump seperti dilansir Reuters.
"Saya akan katakan, jika Iran melakukan apa yang seharusnya mereka tidak lakukan, mereka akan menanggung akibatnya," kata Trump menambahkan.
Sumber: Reuters
Trump pada Sabtu menyebutkan Amerika Serikat menargetkan 52 situs Iran, termasuk salah satu yang sangat penting bagi budaya Iran. Hal ini untuk membalas apabila Iran meluncurkan serangan kepada warga negara Amerika atau pun aset milik AS, dalam aksi balasan atas kematian komandan militer mereka Qassem Soleimani oleh AS.
Menurut hukum internasional, menyerang situs budaya akan melanggar konvensi dan pakta internasional, dan ancaman tersebut menuai kekhawatiran di seluruh dunia. Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnel mengatakan saat tak pantas bagi Amerika Serikat untuk menyerang situs budaya Iran.
Sementara itu, Iran menggempur pangkalan udara Irak al Asad pada Rabu (8/1) pagi, lokasi yang menampung pasukan Amerika Serikat. Serangan ini dilakukan beberapa jam seusai pemakaman komandan militer terkemuka Iran, Qassem Soleimani.
Sumber: Reuters
Kantor Berita Iran, Mehr melaporkan bahwa Pengawal Revolusi Iran menargetkan markas tersebut. Teheran bersumpah akan melakukan balasan atas tewasnya Soleimani, yang dianggap sebagai orang terkuat nomor 2 di Iran tersebut.
Baca Juga: Amerika Tetapkan Milisi Irak Dukungan Iran Sebagai Organisasi Teroris
Tidak diketahui pasti seberapa besar kerusakan atau pun korban jiwa di pangkalan tersebut. Presiden AS Donald Trump telah menerima laporan singkat soal serangan terhadap fasilitas AS di Irak dan sedang memantau situasinya, kata juru bicara Gedung Putih, Stephanie Grisham.
"Kami telah mengetahui laporan serangan terhadap fasilitas kami di Irak. Presiden juga sudah diberitahu soal itu dan sedang memantau situasinya secara saksama. Presiden juga berkonsultasi dengan tim keamanan," ucap Grisham.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.