Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Ternyata Aktor Zhang Yiyang Telah Dieksekusi Mati
  • Netflix Umumkan “All of Us Are Dead” Musim Kedua Mulai Diproduksi
  • Dicibir Bangkrut, Sule Mengaku Tidak Masalah
  • Trump Umumkan Tarif Impor Jepang Jadi 15 Persen
  • Jafar/Felisha Lolos ke Babak 16 besar China Open 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Berita»EKONOMI & BISNIS
EKONOMI & BISNIS

Akses Modal Jadi Syarat Agar Indonesia Keluar dari Jebakan Kelas Menengah

Oktober 21, 20193 Mins Read

Ceknricek.com — Akses modal dinilai jadi syarat yang harus dipenuhi untuk menggapai target Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2045 senilai US$7 triliun. Dengan akses modal yang mudah, masyarakat dapat meraih modal untuk mendukung usahanya.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Rusli Abdullah menyatakan, perbankan nasional harus dirancang untuk bisa mendukung akses modal bagi masyarakat. Selama ini sendiri akses modal di Indonesia dinilainya cenderung sulit dan mahal.

“Modal yang mahal terlihat dari suku bunga kredit yang tinggi apabila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN dan rasio pinjaman terhadap pendanaan (Loan to Deposit Ratio/LDR) pebankan Indonesia yang mencapai 94 persen,” kata Rusli di Jakarta Minggu (20/10).

Akses Modal Jadi Syarat Agar Indonesia Keluar dari Jebakan Kelas Menengah
Sumber: Antara

Sulitnya akses modal di Indonesia sebenarnya terlihat dari masih tingginya kesenjangan pembiayaan untuk sektor usaha kecil dan menengah (UKM) di nusantara. Pada tahun 2017, kesenjangan pembiayaan UKM mencapai 19 persen dari produk domestik bruto (PDB). Nilai PDB Indonesia pada tahun tersebut tercatat sebesar Rp13,59 ribu triliun. Artinya kesenjangan pembiayaan untuk UKM mencapai Rp2,58 ribu triliun.

Rusli berpendapat, salah satu cara untuk mempermudah akses modal tak lain dengan menambah jumlahnya. Untuk menambah modal guna bisa dinikmati masyarakat, pemerintah bisa menarik modal orang Indonesia yang disimpan di luar negeri untuk dibawa ke Indonesia. “Modal yang ditarik masuk ke dalam negeri itu dapat diputar di dalam perekonomian Indonesia,” ucapnya.

Dengan lancarnya modal, harapannya pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi dan merata. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi diperlukan untuk mencapai pendapatan per kapita yang masuk pada klasifikasi negara maju. “Sementara pemerataan diperlukan agar pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat,” kata Rusli menambahkan.

Meneggenjot Teknologi

Pengamat ekonomi Hisar Sirait menyatakan, untuk lepas dari jebakan kelas menengah, Indonesia perlu menggenjot teknologi. Di samping memang Indonesia harus memiliki ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berada di level pekerja terlatih.

“Aspek yang harus dibenahi pada periode kedua Presiden Jokowi yakni memiliki sumber daya manusia yang tidak lagi di level semi-skill labor, namun harus naik ke level skilled labor,” ujar Hisar yang juga menjabat sebagai Rektor Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Minggu (20/10), seperti dilansir Antara.

Untuk itu, pemerintah mesti memastikan semua pelaku ekonomi dan lapisan masyarakat bisa mengakses ketersediaan teknologi. Di sinilah peran pemerintah untuk bagaimana aliran masuk daripada teknologi menjadi bagian prioritas pemerintah.

Pembangunan infrastruktur menjadi prasyarat lain agar Indonesia bisa keluar dari jebakan kelas menengah. Selain menunjang kegiatan ekonomi, infrastruktur disebutnya harus mendukung aktivitas-aktivitas lainnya yakni jasa pariwisata.

Akses Modal Jadi Syarat Agar Indonesia Keluar dari Jebakan Kelas Menengah
Sumber: Antara

Baca Juga: Obligasi Rp9 Triliun Topang Pembiayaan Rumah SMF Tahun Depan

Infrastruktur sekarang yang sedang dibangun dan terus akan dilanjutkan tidak hanya cukup untuk bisa memperpendek jarak titik produksi ke titik konsumsi, namun juga harus dimanfaatkan untuk menciptakan aktivitas-aktivitas tambahan di sektor produksi yakni jasa, terutama jasa pariwisata.

Dalam pelantikannya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memang berkeinginan agar PDB Indonesia pada tahun 2045 dapat mencapai US$7 triliun. Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemerintah sudah menghitung-hitung, sudah mengkalkulasi, dan menyatakan bahwa target tersebut sangat masuk akal dan sangat memungkinkan untuk dicapai.

“Pada 2045, Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen. Kita harus menuju ke sana,” tegasnya.

Keinginan tersebut sesuai catatan dalam Visi Indonesia 2045, dimana pemerintah menargetkan menjadi negara kelima terbesar dunia, di bawah China, Amerika Serikat, India, dan Jepang. PDB ditargetkan bisa menembus US$7,3 triliun. Sementara itu, pendapatan per kapita tiap tahunnya diharapkan bisa menyentuh US$25 ribu.

BACA JUGA: Cek BREAKING NEWS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini

Penulis: Cek&Ricek.com

Editor: Cek&Ricek.com

# produk #Ekonomi ekonomidomestik modal
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Related Posts

Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak Tinggi, Cek Rinciannya

Deretan Mobil yang Bakal Meluncur di GIIAS 2025 

Gobel Apresiasi Presiden Prabowo Sukses Turunkan Tarif Trump

Harga Emas Antam Meroket

Astra Financial Kembali Jadi Platinum Sponsor GIIAS 2025

Dorong Perputaran Ekonomi Ramadan, BSI Gencarkan Promo & Cashback

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply


Sedang Tren

Ternyata Aktor Zhang Yiyang Telah Dieksekusi Mati

Penyanyi dan aktor China, Zhang Yiyang baru-baru ini terungkap telah dieksekusi mati pada Desember 2024 setelah terbukti bersalah membunuh kekasihnya pada tahun 2022. 

Netflix Umumkan “All of Us Are Dead” Musim Kedua Mulai Diproduksi

Juli 23, 2025

Dicibir Bangkrut, Sule Mengaku Tidak Masalah

Juli 23, 2025

Trump Umumkan Tarif Impor Jepang Jadi 15 Persen

Juli 23, 2025

Jafar/Felisha Lolos ke Babak 16 besar China Open 2025

Juli 23, 2025

Terseret Kasus Erika Carlina, Nathalie Holscher Kena Blacklist Kelab Malam

Juli 23, 2025

6 Mesin Kopi Termahal di Dunia

Juli 23, 2025

DPR Desak Pemerintah Segera Ungkap Perusahaan Besar di Kasus Beras Oplosan

Juli 23, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.