Ceknricek.com — Galeri Nasional Indonesia (GNI) kembali memberikan suguhan alternatif untuk menikmati gelaran seni rupa lewat tur virtual pameran tetap dengan memanfaatkan teknologi video 360° dan green screen.
Pameran tur virtual ini sedianya akan dimulai Rabu (17/3/21) mendatang dari pukul 10.00-11.30 WIB melalui aplikasi konferensi Zoom. Tur akan dipandu oleh Kurator GNI Bayu Genia Krishbie dan Edukator GNI Aola Romadhona.
Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto menyampaikan, pameran virtual koleksi GNI ini diharap mampu memberikan suguhan segar terkait pemanduan pameran seni rupa di Indonesia.
“Tur virtual ini akan terus dilaksanakan secara rutin setiap bulan, untuk memberikan kesempatan bagi publik yang beragam dengan cakupan lebih luas agar dapat mengakses dan mendapatkan informasi mengenai karya-karya serta tokoh-tokoh seni rupa Indonesia,” tutur Pustanto dalam siaran tertulis, Jumat, (12/3/21).
Lewat pameran ini, menurut Pustanto, pemandu tur akan tampak seolah-olah secara langsung berada di dalam ruang Pameran Tetap. Selain itu pemandu tur juga akan menjelaskan konsep kurasi pameran sekaligus pemaknaan karya-karya di dalam bingkai kurasi.
“Selama tur berlangsung, para peserta dapat melemparkan pertanyaan secara langsung melalui Zoom untuk menggali informasi lebih dalam. Pameran Tetap Koleksi GNI disajikan melalui tiga pendekatan kuratorial,” imbuhnya.
Pendekatan kuratotorial itu menurut Pustanto, pertama, ‘Monumen Ingatan’, yakni menampilkan karya-karya koleksi GNI yang dikontekstualisasikan dalam perkembangan sejarah nasional.
Kedua, ‘Paris 1959 Jakarta 1959’, yakni menampilkan karya-karya koleksi internasional GNI yang utamanya bersumber dari dua peristiwa penting seperti hibah seniman dunia yang berbasis di Paris lewat Atase Kebudayaan dan Pers Bapak Ilen Surianegara, serta hibah dari seniman peserta Pameran Gerakan Non-Blok tahun 1995 di Jakarta.
Ketiga, ‘Kode /D’, yakni merupakan pameran tematik yang secara berkala
memamerkan sejumlah koleksi dari 20 Tahun Akusisi Karya Seni Rupa oleh GNI dalam rentang tahun 1999-2019.
“Semoga Tur Virtual Pameran Tetap Koleksi GNI ini menjadi preferensi bagi publik pecinta seni khususnya seni rupa, untuk mendapatkan informasi tentang seni rupa modern dan kontemporer Indonesia,” pungkas Pustanto.
Baca juga: Galeri Nasional Gelar Pameran Daring ‘Arus Timur’
