Film 'Kucumbu Tubuh Indahku' dan 'Ambu' Siap Bertarung di Festival Film Asia Pasifik | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: Istimewa

Film 'Kucumbu Tubuh Indahku' dan 'Ambu' Siap Bertarung di Festival Film Asia Pasifik

Ceknricek.com -- Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) memutuskan mengirim dua film Indonesia untuk ikut bertarung di Asia Pasific Film Festival (APFF) ke-59 yang bakal diselenggarakan di Macau tanggal 7-9 Januari mendatang. Kedua film yang mewakili Indonesia tersebut, masing-masing pemenang film terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2019, Kucumbu Tubuh Indahku dan film Ambu

Film Kucumbu Tubuh Indahku merupakan karya sutradara Garin Nugroho, yang juga mewakili Indonesia dalam ajang Academy Awards 2020 atau yang dikenal dengan nama Oscar.

Selain menampilkan gambar yang dinilai sangat estetik, Kucumbu Tubuh Indahku membeberkan salah satu sub budaya kita dalam soal kompleksitas seksualitas. Namun demikian, proses penyuguhannya jauh dari vulgar, sebaliknya penuh pendekatan simbolis. 

Sumber: Istimewa

Sedangkan Ambu yang disutradarai Farid Dermawan, adalah sebuah film yang menukil persoalan alkukturasi suku Baduy, salah satu suku yang yang paling ketat berinteraksi dengan budaya luar. Maka ketika seorang anak perempuan warga Baduy telah pergi meninggalkan ibunya, setelah punya anak lantas kembali ke sukunya, membuat problematik budaya. Film ini selain kental dengan pengenalan budaya Indoensia, juga dikemas dalam sinematografis yang menawan.

Baca Juga: Kucumbu Tubuh Indahku Dipilih Komite Seleksi Film Indonesia Untuk Oscar 2020

Sumber: Istimewa

Keikutsertaan Indonesia di ajang APFF tidak terlepas dari sejarah PPFI sebagai  salah satu pendiri sekaligus anggota dari Federation of Motion Pictures Producers in Asia Pacific (FPA) yang didirikan tahun 1953. Setahun kemudian, tahun 1954, FPA mulai menyelenggarakan APFF di Tokyo. Sejak itu APFF diselenggarakan setiap tahun secara bergilir di 22 negara anggota.

Indonesia sudah beberapa kali menyabet gelar terhormat dalam festival ini. Antara lain, tahun lalu, aktor Reza Rahadian terpilih sebagai aktor terbaik. Sebelumnya tahun 1998 film karya Garin, Daun di Atas Bantal, juga pernah meraih predikat sebagai film terbaik.

“Pemilihan dua film itu kami lakukan dengan pertimbangan matang, karena saat ini, kedua film itu yang paling dekat mewakili keindonesiaan dunia film kita,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPFI, Zairin Zain.

Sutradara film Ambu, Farid Dermawan, merasa sangat terhormat karya film perdananya dapat dikirim ke APFF mewakili Indoensia. Menurut Farid film Ambu mengangkat cerita universal tentang hubungan ibu dan anak yang dibalut dengan budaya dan kearifan lokal.

“Jadi temanya universal tapi balutannya Indonesia,” tambahnya. Itulah sebabnya, terlepas dari hasilnya bagaimana, “Saya merasa sangat bangga!,” tegasnya.

Proses penjurian dan penetapan pemenang  APFF akan dilakukan 5-7 Januari. Untuk penjurian, Indonesia menujuk Abdi Surya Abdi sebagai wakil Indonesia.

BACA JUGA: Cek SEJARAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait