Galeri Nasional Gelar Studi Lukisan Maestro Affandi | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Ilustrasi: Affandi, "Ibu”, 1941, cat minyak pada kanvas, 52 x 43 cm

Galeri Nasional Gelar Studi Lukisan Maestro Affandi

Ceknricek.com -- Galeri Nasional Indonesia bekerja sama dengan National Gallery Singapore menggelar studi lukisan karya maestro Affandi bertajuk “Konservator Bicara: Studi Lukisan Affandi” via daring.

Studi lukisan dari rangkaian program publik Pameran Imersif Affandi “Alam, Ruang, Manusia” ini akan diselenggarakan pada Selaa 24 Oktober 2020.

“Program ini membahas seputar studi lukisan Affandi dari perspektif konservasi. Pada lukisan-lukisan Affandi, tampak adanya transformasi gaya melukis,” ujar Pustanto, Kepala Galeri Nasional Indonesia dalam siaran tertulis, Minggu (22/11/20).

Menurutnya, gaya melukis Affandi yang unik (dengan menyapu cat menggunakan jari-jari tangan) untuk melukis ini kemudian disebut sejumlah kritikus Barat sebagai “ekspresionisme baru”.

“Dari perspektif konservasi, transformasi gaya melukis Affandi tersebut merupakan tantangan baru khususnya dalam konteks studi material dan teknik lukisan,” imbuh Pustanto.

Sementara itu dia mengungkap,dari berbagai material yang digunakan Affandi, yang kondisinya paling baik adalah lukisan dengan material cat minyak pada kanvas.

“Semoga program-program seperti ini dapat terus berkelanjutan, karena selain menyajikan informasi yang edukatif, juga sekaligus berkontribusi dalam upaya penyelamatan karya-karya seni rupa, termasuk koleksi negara,” tandas Pustanto.

Affandi Koesoema (1907-1990) adalah salah satu sosok pembaru seni lukis Indonesia yang dikenal dengan gaya “ekspreionisme baru” lewat teknik plototan atau menuangkan langsung cat minyak dari tube ke kanvas dan melukis menggunakan jari tangan.

Affandi lahir di Cirebondan mencoba menjadi pelukis profesional sejak sekolah di Algemeene Middelbare School (AMS) dengan belajar melukis secara otodidak pada pelukis Yudhokusumo di Jakarta hingga bertemu pelukis Sudjojono.

Tahun 1935 Affandi bersama pelukis Barli dan Wahdi, Sudarso, dan Hendra Gunawan membentuk Kelompok Lima  yang kemudian menjadi wadah bersama untuk belajar bagi pelukis-pelukis di Bandung untuk urusan teknis dan wacana kesenian.

Perjalanan panjang artistik Affandi berkarya dan berpameran di seputar Bandung, Jakarta Yogyakarta, Bali dan juga lintas benua dengan berkeliling India, Eropa dan Amerika. Selain itu ia juga ikut terlibat dalam perhelatan seni rupa bergengsi seperti Sao Paolo Biennale, Venice Biennale, dan World Expo ‘70 Osaka.

Affandi meninggal dunia pada 23 Mei 1990, dalam usia 83 tahun dan dimakamkan di samping ruang pameran di halaman Museum Affandi Yogyakarta. Beberapa karyanya yang terkenal seperti Potret Diri,Ibu,dan Ayam Tarung dan poster Boeng, Ayo Boeng.

Baca juga: Cegah Covid-19, Galeri Nasional Batasi Kuota Pengunjung Pameran Lukisan Imersif Affandi

Baca juga: Galeri Nasional Gelar Pameran Imersif Maestro Lukis Affandi



Berita Terkait