Korsel Bantu Proses Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Korsel Bantu Proses Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Ceknricek.com -- Pemerintah Korea Selatan memberikan bantuan berupa Kapal (boat) riset dan alat pendeteksi keadaan bawah laut untuk mencari Pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Kapal tersebut dioperasikan oleh Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC).

MTCRC adalah pusat penelitian yang dibangun pada September 2018 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan dan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI berdasarkan MoU Kerja Sama Bidang Kematiriman yang ditandatangani pada Mei 2016 lalu.

"Pemerintah Korsel segera mengambil keputusan untuk menyalurkan bantuan tersebut atas permintaan darurat dari Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenmarves RI Safri Burhanuddin, pada hari Sabtu 9 Januari 2021 lalu, terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 tersebut," jelas pihak Kedutaan Korea Selatan melalui keterangan tertulisnya yang diterima Selasa (12/1/21).

Kapal riset yang canggih (ARA) yang sedang dioperasikan oleh MTCRC akan dikerahkan untuk mempercepat proses pencarian pecahan pesawat di laut.

Kapal ARA merupakan kapal boat berbobot 12 ton yang didatangkan ke Indonesia oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (MOF) Korea Selatan pada 2020 guna mendorong program kerja sama survei awal untuk kawasan pesisir Cirebon, Indonesia dalam skema ODA (Overseas Development Assistance) senilai 5 miliar Won.

Korsel Bantu Proses Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
Sumber: Istimewa

Kapal ARA dilengkapi juga dengan alat Multi-Beam Echo Sounder, Sub-Bottom Profiler yang dapat digunakan untuk ‘3 dimentional bathymetric survey’, prediksi pasang surut dan deteksi dasar laut. Di samping itu, kapal ARA didesain secara khusus untuk melakukan riset laut dangkal. Oleh karenanya, diharapkan kehadiran kapal ARA tersebut dapat sangat membantu dalam proses pencarian yang dilakukan.  

Menariknya, alat tersebut mampu menghasilkan data yang lebih presisi 10 kali lipat dan memiliki kecepatan observasi 2 kali lipat dibanding alat lainnya.

Untuk itu, MTCRC telah menerjunkan 15 orang tenaga ahli termasuk kepala MTCRC ParkHansan, kapten kapal riset dan awak kapal 3 orang, 5 orang tenaga ahli untuk mengoperasikan perlengkapan, 7 orang tenaga ahli untuk pendataan ke lokasi pencarianuntuk bekerja sama dengan tim Indonesia.

Kapal ARA yang dilengkapi dengan alat pendeteksi tersebut dalam perjalanan menuju
pelabuhan Tanjung Priok berangkat pada Senin, 11 Januari 2021, pukul 4 lewat 30 menitdari Pelabuhan Cirebon tempat kapal tersebut bersandar dan pada sore kemarin atau Selasa (12/01/2021) akan dikerahkan ke lokasi kecelakaan setelah melalui koordinasi secara mendetil, seperti bagaimana mengakses ke lokasi kejadian, dengan tim Basarnas Indonesia.

Korea Selatan, sebagai mitra negara yang memiliki hubungan Kemitraan Strategis Khusus (Special Strategic Partnership) dengan Indonesia, akan proaktif bekerja sama dengan Indonesia agar seluruh proses pencarian dapat berlangsung cepat dan aman.

Baca juga: Penyelam TNI AL Fokus Cari Kotak Hitam di Dua Titik

Baca juga: SAR Gabungan Perluas Radius Area Pencarian Sriwijaya Air SJ182



Berita Terkait