Review 'Ip Man 4: The Finale', Jurus Berulang yang Membosankan | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: Pegasus Motion Pictures

Review 'Ip Man 4: The Finale', Jurus Berulang yang Membosankan

Ceknricek.com -- Penikmat film aksi seni bela diri akan kembali disuguhkan kisah dramatisasi dari grandmaster Wing Chun, dalam film Ip Man 4: The Finale (2019) yang telah menjalani screening perdana di bioskop Indonesia pada Sabtu (28/12) pada jadwal midnight. Sebagai film penutup dari tiga film sebelumnya, film ini bisa dibilang hanya mengulang jurus-jurus yang sudah digunakan dalam tiga film pendahulunya itu.

Tak ada pembaharuan sama sekali. Kesan itu rasanya akan dirasakan setiap penonton, khususnya yang sudah menonton tiga film Ip Man garapan sutradara Wilson Yip dan dibintangi Donnie Yen sebelumnya. Baik dari sisi cerita maupun aksi, memang hanya itu-itu saja yang bisa ditampilkan dalam film berdurasi 105 menit itu.

Mulai dari pergumulan di keluarga Ip Man, perkumpulan perguruan kung fu dengan berbagai aliran, hingga sentimentil terhadap orang barat rasanya semuanya hanya mengulang dari tiga film Ip Man sebelumnya. Bahkan aksi koreografi di film ini terkesan tidak se-wah dari tiga film pendahulunya, yang mungkin saja karena memang hanya mengulang dari yang sudah ada.

Ip Man 4: The Finale akan menceritakan kisah Ip Man (Donnie Yen) yang bergumul setelah ditinggal mati sang istri. Dirinya kesulitan mendisiplinkan sang anak Ip Ching yang kini memasuki masa remaja. Untuk itu Ip Man pergi ke Amerika Serikat, tepatnya San Francisco guna mencarikan sekolah untuk anaknya.

Sumber: Pegasus Motion Pictures

Baca Juga: Dianggap Pro Beijing, Demonstran Hong Kong Boikot Film Ip Man 4

Sebelum pergi, dirinya juga sudah mendengar kabar bahwa muridnya, Lee Xiao Long alias Bruce Lee kini sudah memiliki perguruan kung fu-nya sendiri di San Francisco. Setibanya di sana, tindakan Bruce Lee yang mengajarkan kung fu ke orang Barat ternyata dianggap melecehkan tradisi kuno China.

Akibatnya sama seperti di Ip Man 2 (2010), Ip Man mendapat pertentangan dari sesama perguruan kung fu lain. Apa mau untuk bisa menyekolahkan anaknya, Ip perlu surat rekomendasi dari ketua asosiasi perkumpulan China di San Francisco (CCBA) yang ternyata juga merupakan ketua asosiasi dari perguruan kung fu itu (sama seperti sosok Sammo Hung di Ip Man 2).

Tiba-tiba, sama seperti di film pertamanya (dan kedua, bahkan ketiga), ada penantang yang mencoba menantang ketangguhan perguruan kung fu China itu. Kali ini adalah dari pihak militer AS (sentimen barat, sama seperti Ip Man 2). Bisa ditebak, akhirnya hanya Ip Man lah yang bisa mempertahankan harga diri kung fu China itu dan harus bertarung habis-habisan dengan sang penantang.

Sumber: Pegasus Motion Pictures

Mungkin cerita akan menarik dinikmati, bagi penonton yang tidak menyaksikan tiga film pendahulu dari film ini. Namun jika sudah, maka seperti dijabarkan di atas, film ini hanya menggunakan alur, metode dan jurus yang sama. Bahkan pesannya pun terkesan sama, termasuk sentimen anti barat dan nasionalisme China (yang uniknya justru kali ini di negara lain).

Satu-satunya yang cukup menghibur justru ketika 4 menit adegan di mana Bruce Lee (diperankan Danny Chan) berkelahi di jalan dan gang San Francisco. Kredit khusus layak diberikan kepada tim koreografi karena bisa menampilkan adegan-adegan pertarungan Bruce Lee layaknya di film Game of Death (1972) atau Enter the Dragon (1973), termasuk ketika menggunakan Nunchaku dan gaya-gaya khas ala Bruce Lee.

Sumber: Pegasus Motion Pictures

Baca Juga: Di China, The Rise of Skywalker Bukan Tandingan Ip Man 4

Lagi pula, bukankah sosok Ip Man begitu tenar justru karena Ip Man adalah guru dari Bruce Lee? Jadi 4 menit adegan itu sebenarnya menjadi yang paling penting dari film pamungkas Ip Man ini, bahkan mungkin dalam tetralogi Ip Man secara keseluruhan.

Pada akhirnya, tak ada salahnya untuk menonton film ini demi kembali menyaksikan sekaligus kesempatan terakhir melihat Donnie Yen berperan sebagai Ip Man. Namun maaf saja, film ini terlalu membosankan dan terlihat mengada-ada karena memang hanya menggunakan jurus yang sudah ada.

Sumber: Pegasus Motion Pictures

Sangat disayangkan ketika penutup dari film seri yang sudah berlangsung sejak Ip Man (2008) ini justru berakhir standar seperti film kung fu generik. Mungkin saja memang ini menandakan penonton sudah cukup dengan kisah Ip Man yang semakin lama semakin diglorifikasi dan didramatisasi dari kisah sebenarnya.

Ip Man 4: The Finale rencananya akan tayang reguler di bioskop tanah air mulai Selasa (31/12).

BACA JUGA: Cek SEJARAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait