Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Ayah Sarwendah Tan Meninggal Dunia
  • Harga Emas Antam Meroket
  • Jersey Baru Lamine Yamal Laku Keras, Barca Untung Rp 189 M
  • Kebakaran Rumah di Tebet, 4 Anak Dinyatakan Tewas
  • Umumkan Kehamilan di Luar Nikah, Ini Profil Erika Carlina
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini
Opini

Membongkar Mafia Migas: Kejutan di Akhir Jabatan

September 11, 20195 Mins Read

Ceknricek.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) edisi Agus Rahardjo rupanya kepingin meninggalkan legacy yang dikenang juga. Pada Selasa (10/9), lembaga antirasuah ini membongkar tersangka kasus dugaan korupsi terkait mafia migas. Menurut KPK, Managing Director Pertamina Energy Service Pte. Ltd 2009-2013, Bambang Irianto, diduga menerima suap sebesar US$2,9 juta terkait dengan kasus perdagangan minyak mentah dan produk kilang di Pertamina Energy Service (PES) Pte. Ltd.

Itu baru satu. Kasus mafia migas bukan kasus sembarangan. Kasus ini melibatkan pejabat tinggi dan konspirasi jahat nan rapi yang merugikan negara miliaran dolar. Kasus mafia migas nilai politiknya setara kasus bantuan likuiditas Bank Indonesia atau BLBI. Pada kasus kedua ini, Agus cs sudah menunjukkan tajinya, kendati akhirnya takluk di palu Mahkamah Agung.

Sumber: Nusantara

Kejutan yang dibuat KPK edisi sekarang ini tentu saja patut diacungi jempol. Hanya saja, banyak pihak menilai kejutan di ujung masa jabatan para pimpinan KPK saat ini bisa jadi hanya akan menjadi bahan tertawaan saja. Mafia migas dibongkar, orang-orang yang membongkar juga bakal dibongkar. Akhirnya yang terjadi kemudian apa yang diikhtiarkan KPK periode sekarang hanya bernilai sebatas pengumuman saja. Ini hanya akan menjadi catatan kaki bagi KPK periode selanjutnya. KPK yang sudah dikebiri. KPK yang dipimpin figur yang diragukan komitmennya memberantas korupsi.

Baca Juga: Mimpi Lagi Tentang Kejayaan Minyak Kita

Lepas dari pada itu, kejahatan para mafia tetap saja patut dibongkar. Soalnya, mafia migas  terutama melalaui Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) sudah lama menjadi borok pemborosan bangsa ini. Biar saja ini akan menjadi catatan saja. Tak soal. Rakyat biar tahu siapa sejatinya para pencoleng itu.

Petra. Sumber: Istimewa

Cerita Petral

Seperti kita tahu, Presiden Jokowi telah membubarkan Petral pada bulan Mei 2015. Satu langkah berani yang mustahil dilakukan pemerintah sebelumnya. Pasca pembubaran itu, KPK melakukan penyelidikan mendalam untuk menelusuri fakta-fakta hukum praktik mafia di sektor migas.

Petral dibubarkan pada saat Sudirman Said menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Dialah yang membentuk Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi pada November 2014. Tim ini diketuai oleh ekonom Faisal Basri, dan beranggotakan sebanyak 13 orang. Beberapa anggotanya antara lain; Djoko Siswanto (Plt Dirjen Migas), Fahmi Radhy (Pengamat), Agung Wicaksono (Direktur Utama PT Transjakarta), dan lainnya.

Sumber: CNN

Tim Anti Mafia Migas ini mendalami praktik jual beli minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan oleh Petral, anak usaha Pertamina yang bergerak khusus di sektor trading BBM dan crude oil. Enam bulan kemudian tim berkesimpulan adanya dugaan penyimpangan praktik jual beli minyak di anak usaha Pertamina tersebut.

Baca Juga: Mengapa Banyak Tikus di BUMN?

Tim telah memperoleh berbagai temuan terkait dengan praktik usaha Petral. Meski di hadapan tim anti mafia migas, Petral mengaku peserta tender sudah lebih banyak diikuti oleh National Oil Company (NOC) dan mengklaim rantai pengadaan minyak semakin pendek, praktiknya NOC yang menang tender tidak selalu memasok minyaknya sendiri bahkan kerap dapat pasokan minyak dari pihak lain.

Sumber: Republika

Di sisi lain, Sudirman telah mengantongi hasil audit forensik Petral. Menurut Sudirman, hasil audit forensik itu menunjukkan adanya transaksi tidak jelas senilai US$18 miliar dalam transaksi jual beli minyak mentah dan BBM oleh Petral. “Yang berkaitan dengan potensi pelanggaran, kalau memang ada itu nanti akan diserahkan pada aparat penegak hukum. Siapa saja (penegak hukumnya) nanti sedang dicari waktu bersama menteri BUMN bersama timnya akan berkonsultasi dengan KPK bagaimana ke depan,” ujar Sudirman pada Jumat, 13 November 2015.

Audit itu dilakukan terhadap keuangan Petral pada periode 2012-2015 yang dilakukan oleh auditor independen KordaMentha di bawah supervisi Satuan Pengawas Internal Pertamina. Terdapat tiga kegiatan yang sudah dan sedang dilakukan terhadap Petral, yakni kajian mendalam (due diligence) terhadap aspek keuangan dan pajak yang dilakukan kantor akuntan publik serta legal oleh kantor hukum dan wind-down process berupa inovasi kontrak, settlement utang piutang, dan pemindahan aset kepada Pertamina.

Baca Juga: KPK Wajah Jokowi

Pada hasil kajian, terdapat sejumlah temuan, di antaranya ketidakefisienan rantai suplai, berupa mahalnya harga crude dan produk yang dipengaruhi kebijakan Petral dalam proses pengadaan, pengaturan tender migas, kelemahan pengendalian HPS, kebocoran informasi tender, dan pengaruh pihak eksternal.

Pada bulan yang sama, KPK juga memulai penyelidikan untuk mengurai hasil audit itu demi menelusuri ada tidaknya dugaan tindak pidana korupsi. “Kasus-kasus yang seperti begitu menyita waktu dan butuh keterlibatan ahli untuk pendalaman. Kita memprioritaskan yang sudah matang,” ujar Zulkarnain sebagai Wakil Ketua KPK saat itu pada Sabtu, 21 November 2015.

Setelahnya kepemimpinan KPK berganti setelah dilantiknya Agus Rahardjo Cs pada Desember 2015. Selanjutnya, pada Januari 2016, Agus menyampaikan adanya temuan dugaan korupsi terkait Petral. Namun saat itu Agus menyampaikan temuan itu masih dipelajari. “Temuan ada, tapi lagi-lagi kita pelajari kemudian untuk kerugian negaranya. Akan kita undang ahli untuk itu,” katanya.

Kini, saat episode Agus akan berakhir, KPK pengumumkan kasus yang sudah mengendap empat tahun silam itu. Ya, semoga saja soal mafia migas bukan hanya irama keadilan yang dimainkan mafia juga. Bongkar, sidik, sidang, penjara. Jangan biarnya mafia menjadi raja bahkan menjadi pengendali raja di negeri ini.

BACA JUGA: Cek LINGKUNGAN HIDUP, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.

Penulis: Cek&Ricek.com

Editor: Cek&Ricek.com

Korupsi KPK mafia migas Opini
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Related Posts

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Ikatan Sosial Runtuh (4/5)

Pendelegasian Wilayah Udara Ex FIR Singapura dalam Perspektif Ilmu Politik

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Geng Abu Shabab (3/5)

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Tak Lagi Dikenali (2/5)

Ketika Jin Bikin Gara-Gara

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Menembus Batas (1/5)

Add A Comment

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Sedang Tren

Ayah Sarwendah Tan Meninggal Dunia

Kabar duka datang dari Sarwendah Tan. Sang ayah, Hendrik Lo, meninggal dunia di usia 63 tahun, pada 19 Juli 2025

Harga Emas Antam Meroket

Juli 19, 2025

Jersey Baru Lamine Yamal Laku Keras, Barca Untung Rp 189 M

Juli 19, 2025

Kebakaran Rumah di Tebet, 4 Anak Dinyatakan Tewas

Juli 19, 2025

Umumkan Kehamilan di Luar Nikah, Ini Profil Erika Carlina

Juli 19, 2025

Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Sepakat Tes DNA

Juli 19, 2025

SBY Jalani Perawatan di RSPAD

Juli 19, 2025

Susul Luka Modric, Snoop Dogg Resmi Jadi Co-Owner Swansea City

Juli 19, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.