Sandy memang masih mendekam di penjara. Namun, menurut Vivi, mereka sering terlibat percekcokan yang membuat Vivi ingin cepat-cepat pisah dari mantan suami Thesa Kaunang itu.
“Walau mas Sandy di dalam, saya intens komunikasi dengannya lewat WA. Jadi saya tahu Sandy seperti apa. Mas Sandy tidak bisa berubah jadi lebih baik. Ucapan hijrah dari awal nikah tidak ada realsiasi, saya merasa dibohongi terus,” ungkap Vivi Paris kepada ceknricek.com, di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (31/7).
Vivi bercerita, beberapa hari yang lalu sudah mengunjungi Sandy di Rutan Salemba dengan membawa surat ikrar talak untuk ditandatangani suaminya. Namun, Sandy tidak bersedia dan tidak ingin bercerai darinya.

Foto: Yuni Arta Sinambela/Ceknricek.com
Sandy dan Vivi nikah siri pada 5 Juli 2018. Apa sebenarnya yang membuat Vivi ingin berpisah? Berikut tiga pengakuan Vivi tentang Sandy yang ia sampaikan dalam konferensi pers.
Narkoba
Vivi Paris mengatakan Sandy Tumiwa minta dibimbing dan mau menjalankan perintah agama. Namun nyatanya, Sandy tidak ada perubahan. Sandy masih menggunakan narkoba.
“Betul. Kasus narkoba fatal dan besar pengaruhnya buat saya. Kalau dia mau berubah, dia tidak mau mengenal lagi narkoba dan dia janji manis banyak. Tapi sampai saat ini omongannya tidak dipercaya,” ujar Vivi.
Kebutuhan di Penjara
Sandy Tumiwa ditangkap polisi terkait kasus narkoba pada Jumat dini hari, 1 Maret 2019 di sebuah hotel kawasan Jakarta Selatan. Sejak itu ia praktis mendekam di balik terali besi.
Vivi mengaku membiayai kebutuhan Sandy di dalam penjara. Angkanya? “Jutaan pastinya. Karena kebutuhan di dalam itu besar. Untuk makan sehari-hari, untuk biaya kamar, untuk cuci baju, kan bukan mas Sandy yang mengerjakan. Saya transfer biasanya tiga atau dua hari sekali Kadang satu sampai tiga jutaanlah,” jelas Vivi.
Vivi mengatakan, Sandy yang meminta ditansfer selama ia berada di dalam penjara. “Mandy yang minta. Dia hubungin saya untuk pengeluaran dia selama di dalam. Dia juga suka cashbon di koperasi,” sambungnya.
Marah Tidak Jelas
Vivi Paris benar-benar ingin mengakhiri hubungannya dengan Sandy supaya bisa hidup tentram. Ia dan sudah tidak ada niat untuk mempertahankan perkawinan. Menurut Vivi, Sandy sering marah-marah yang tidak jelas.
“Dia bully saya di WA. Saya ada bukti, ucapannya lebih dari kata-kata bully, sangat menyakitkan. Saya tidak etis keluarkan, karena Mas Sandy takut ucapannya melanggar UU IT,” pungkasnya.
“Mas Sandy kurang dewasa, tidak ngemong. Apa yang saya perbuat selalu salah. Saya harus ikutin kemauan dia. Kalau enggak dia murka ucapin sumpah serapah,” kata Vivi.