Aktivis Gerakan Mahasiswa 1977-1978: Mengutuk Kekerasan Aparat | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Ashar/Ceknricek.com

Aktivis Gerakan Mahasiswa 1977-1978: Mengutuk Kekerasan Aparat

Ceknricek.com -- Aktivis gerakan mahasiswa 1977-1978 mengutuk kekerasan aparat terhadap mahasiswa yang berunjuk rasa. Pernyataan tersebut disampaikan melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi di Jakarta, Rabu (25/9) sore. Setidaknya ada 95 nama Aktivis Pergerakan 77-78 dari seluruh Indonesia yang menyertakan namanya dalam pernyataan itu. 

Berikut pernyataan sikap mereka:

Mengikuti secara seksama kondisi dan perkembangan yang terjadi kegiatan aksi mahasiswa 23 - 24 September 2019 di berbagai kota besar di Indonesia, aksi protes mahasiswa (BEM se Indonesia) dari berbagai perguruan tinggi, kami cermati berjalan secara baik. Mereka memakai jaket almamater, dan berkelompok sesuai asal perguruan tinggi masing-masing untuk menjaga tidak adanya masa liar yang tidak mereka kenal.

Dalam perkembangannya, kami para aktivis Perjuangan Mahasiswa 1977-1978 sepenuhnya sangat kecewa atas perlakuan aparat dalam menghadapi masa mahasiswa.

Pembubaran aksi mahasiswa secara keras dengan semprotan "water canon" dan tembakan gas air mata, tanpa adanya pendekatan persuasif, padahal para mahasiswa menggunakan "hak berkumpul, berserikat dan  menyampaikan pendapat di muka umum". Itu dijamin Undang-undang.

Perlakuan aparat dalam membubarkan aksi mahasiswa, terkesan sangat arogan dan tidak memberikan kebijakan bernegosiasi secara baik dengan pimpinan aksi mahasiswa.

Sumber: BBC

Perlakuan keras dan cenderung kasar dari aparat, bahkan tidak cukup dengan tembakan "water canon" dan gas air mata -- melainkan pula pengejaran secara paksa. Pada saat peserta aksi mahasiswa tertangkap, berlanjut dipukuli dan ditendang -- tak kecuali ke bagian kepala -- dilakukan secara brutal dan tidak beradab. Mereka sejatinya adalah calon pemimpin masa depan yang hari-hari ini unjuk peduli terhadap masa depan Ibu Pertiwi. Aparat polisi tak seharusnya "membunuh" masa depan mahasiswa.

Kami juga pernah mengalami sebagai aktivis mahasiswa melakukan aksi pada era otoriter militer zaman Presiden Soeharto. Meski kampus kami dikepung dan diduduki tentara, namun tidak seorang pun dari kami mendapat pukulan, tendangan dan keroyokan oleh Aparat.

Kekecewaan kami, justru terjadi pada era demokrasi yang kami perjuangkan melalui Perjuangan Mahasiswa 77/78. Kali ini, aparat polisi dalam membubarkan setiap aksi mahasiswa -- bersifat represif. Pelaku aksi mahasiswa diperlakukan ibarat bola yang sesukanya ditendang, dipukuli dan malah dikeroyok oleh aparat. Kekerasan yang diperlihatkan bagaikan pasukan fasis, yang membuat rakyat miris dan secara langsung akan menghilangkan rasa simpati rakyat kepada polisi.

Kami berpendapat, bahwa hal-hal tersebut sepenuhnya merupakan tanggung jawab Sdr. Tito Karnavian selaku Kapolri. Selanjutnya Presiden  sepatutnya memberhentikan Kapolri.

Foto: Ashar/Ceknricek.com

Baca Juga: 94 Orang Peserta Aksi Demo Diamankan Polisi

Bila Presiden Jokowi melakukan pembiaran, artinya sama saja dengan memelihara kekerasan terhadap rakyat dan Pemerintahan Jokowi akan dinilai sebagai Pemerintahan Fasis oleh negara lain, khususnya  rakyat Indonesia sendiri.

Jakarta, 25 September 2019

AKTIVIS PERGERAKAN 77-78 se INDONESIA

Nara Hubungi/Koordinator : Ir. Syafril Sjofyan 

Kami yang menyatakan :

1. Aa Tarsono, SH. MH.

2. Ir. Achmad Syaifudin

3. Adang Sahardjo, SE

4. Ir. Ahmad Burhan

5. Ahmad Gani, BE.

6. Ait Syarif, B.Sc.

7. Drs. Alben Sidauruk 

8. Ir. Alwis Dahlan

9. Dr. Andriyono Kilat Adhi  

10. Dr. Ir. Anton Leonard

11. Drs. Apip Djajadisastra

12. Dr. AR Noor, MSi.

13. Drs. Aryanto Dina

14. Dr. Aswan Lubis, SpA. M.Kes.

15. Ir. Bambang Hario

16. Bambang Ekapurnama, MM.

17. Ir. Bambang Mardiyanto

18. Drs. Bashori Imron, M.Si.

19. Boy Albanik, M.Eng., NZCE., Ph.D.

20. Ir. Chairil Anwar

21. Dr. Ir. Dadan Gandana, MK., MSi.

22. Drs. Darwis Darlis

23. Dedi Sukardan, SH., MH.

24. Drs. Denny Agusta

25. Ir. Dharma Setiawan

26. Dindin Maolani, SH.

27. Ir. Djamilius, M.Sc 

28. Ir. Dodi Rudianto

29. Ir. Doddy Sanjoto, MBA.

30. Ir. Eddy Asmanto

31. Ir. Elmier Amien

32. Elyan Virna Hakim

33. Endang Wuryaningsih, SH.

34. Drs. Ernawan S. Koesoemaatmadja. Psy. MBA.

35. Etty Koerniasih

36. Prof. Dr. Fauzie Hasibuan, SH., MH.

37. Gaos Sugiri

38. Gatot Sanyoto W.A, SH.

39. Drg. Hadi Kusuma

40. Haerul Subki

41. Drs. Hannan Situpora

42. Prof. Dr. Hari Azhar Aziz

43. Ir. Hari Purwanto

44. Ir. Harun Alrasyid

45. Helmansyah, SH.

46. Ir. Heri Hernanto

47. Hikmat Abidin, SM.Hk.

48. Ir. Imam Syafi’i

49. Ida Farida M.

50. Ida Nuraida

51. drh. Ima Nurisa Ibrahim, MM

52. Drs. Imam Wahyudi

53. Ir. Indra Adil

54. Ir. Iwan Mahardi

55. Ir. Iwan Djanwarsyah

56. Drs. Jimmy H. Siahaan, M.Si.

57. Ir. Jose Rizal Nasution

58. Ir. Kismono Hari Murty

59. Dr. Khaerulsyah Nasution, Sp.PD.

60. Drs. Komaruddin Rachmat

61. Ir. Liliek Sudirahardjo

62. Prof. Lukman Hakim, M.Sc., Ph.D.

63. Dr. Maqdir Ismail, SH., MH.

64. Ir. MaMX

70. Drs. Moh. Thoher, SE.

71. Drs. Moch. Chatib Usman

72. Ir. Muchtar Hadi

73. Ir. Muhan E. Djani

74. Prof. Dr. Munar Lubis, Sp.A (K)

75. Drs. Musfihin Dahlan

76. Prof. Dr. Musni Umar

77. Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir

78. Nurdin Lubis, SH., MH.

79. Ir. Pepen S. Padmawilaga

80. Drs. Rahmadi Hidayat

81. Ir. Roel Sanre

82. Ir. Sayuti Asathri

83. Ir. Sentu Bambang Hario

84. Sjam Soelbachri, SH.

85. Drs. Subur Dwiono, MM.

86. Dr. Ir. Suryo Adiwibowo

87. Susy Koesma

88. Ir. Suswanreksohardjo, MM.

89. Ir. Syafril Sjofyan

90. Ir. Syahrial Hamzah

91. Ir. Tito Roesbandi

92. Prof. Ir. Usman Nasution

93. Drs. Yayak Kencrit 

95. Dr. Zulkifli Halim

BACA JUGA: Cek Berita FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini. 



Berita Terkait