Anies Tegaskan Komitmen Mengintegrasikan Transportasi Umum di Jakarta | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Tribunnews

Anies Tegaskan Komitmen Mengintegrasikan Transportasi Umum di Jakarta

Ceknricek.com -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen untuk mengintegrasikan transportasi umum di Jakarta. Oleh karena itu, Anies berharap agar ada timbal balik dari pihak operator agar meremajakan transportasinya, sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal.

"Kita berharap para operator bisa merawat kendaraan dengan baik, melakukan update kendaraan secara berkala, kualitas pelayanan baik, karena mereka berada di dalam sistem yang saling menguntungkan. Saya senang dan mudah-mudahan ini bisa terlaksana. Sebagian memang belum bisa diikutkan di 2019, karena anggarannya belum cukup, tapi Insya Allah di tahun 2020 semua bisa dapat," ujar Anies saat menerima aspirasi para pengemudi angkutan perkotaan (Angkot) wilayah Jakarta Utara di halaman Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/11).

Koordinator aksi, Ketua Koperasi Wahana Kalpika KWK Jakarta Utara, Ramli, menyambut baik komitmen Pemprov DKI ini. Dia berharap Pemprov terus memperluas program ini khususnya di Jakarta Utara.

Foto: Tribunnews

"Kami ingin sampaikan bahwa program gubernur tentang Jak Lingko yang sudah dijalankan Dishub dan TJ itu sangat menyentuh bagi masyarakat, sampai gang-gang dapat pelayanan gratis dengan tepat waktu, dan itu memang sangat mendukung," katanya.

Kesuksesan program Jak Lingko tersebut, menurut Ramli, harus terus didukung dengan perluasan trayek maupun penambahan serta peremajaan armada pada tahun depan sehingga makin menjangkau warga yang ingin mengakses angkutan umum, terutama yang berada di Jakarta Utara.

Baca Juga: Transjakarta: Sistem "Wayfinding" Disambut Baik Masyarakat

"Sekarang yang sudah jalan di Jakarta Utara itu ada enam Jak/trayek dengan jumlah armada 193. Masyarakat Jakut sangat membutuhkan angkutan gratis tapi baru, terbatas 193 unit," terangnya.

Anies menyambut baik antusiasme pengemudi angkot ini. Menurut dia, program Jaklingko diminati bukan hanya para pengguna angkutan umum, melainkan juga operator serta penyedia jasa angkutan umum.

Sumber: Pemprov DKI

"Kami senang, berarti program Jak Lingko ini yang kita rancang untuk memfasilitasi kepentingan umum, bisa menggunakan kendaraan umum dari mana saja yang terintegrasi itu, sejalan dengan kepentingan pribadi (sopir) dan perusahaan. Karena itu, mereka ingin bergabung, kenapa? Karena mereka merasa diuntungkan, publik juga diuntungkan. Jadi, ini merupakan contoh betapa integrasi bukan hanya aspek transportasinya, tapi bisnis modelnya adalah bisnis model yang tidak merugikan bagi operator," jelas Anies.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin menargetkan sebanyak 10.047 angkutan umum di DKI Jakarta terintegrasi dalam Jak Lingko dan diremajakan pada tahun 2020, sehingga tidak ada lagi yang berusia di atas 10 tahun. Menurutnya, seluruh armada kelak akan diintegrasikan khususnya angkutan umum reguler, yaitu bus kecil, bus sedang, dan bus besar.

Sejauh ini, jumlah armada yang tergabung dalam Sistem Jak Lingko dan telah diremajakan sejumlah 3.359 unit, terdiri dari bus besar 1.779 unit, bus sedang 420 unit, dan bus kecil 1.160 unit.

Peremajaan ini tidak hanya berlaku bagi armada yang memiliki trayek di Jakarta, melainkan juga yang berlaku di wilayah Jabodetabek serta mobil jenis penumpang. "Itu akan kita penuhi pada 2020 sebanyak 10.047 armada," katanya.

Sistem Pembayaran dan Informasi Sistem pembayaran cashless dengan kartu Jak Lingko bertarif maksimal Rp5.000 per tiga jam, khusus untuk transportasi berbasis jalan. Misalnya, Anda naik bus TransJakarta pukul 07.00, lalu naik angkot yang sudah berlogo Jak Lingko pukul 08.30, dan kembali naik bus TransJakarta pukul 10.00, maka saldo dalam kartu Jak Lingko Anda akan berkurang Rp5.000.

Kartu Jak Lingko seharga Rp30.000 yang bersaldo Rp10.000 dapat diisi ulang melalui ATM Bank DKI dan BNI. Dengan kemudahan itu, target penumpang angkutan umum di Jakarta mencapai 260 juta orang pada 2019, bertambah dari 145 juta penumpang pada 2017 dan 190 juta orang pada 2018. Di samping mengurangi polusi udara dengan berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, kemacetan juga berkurang dari nomor empat menjadi ketujuh di dunia.

BACA JUGA: Cek SEJARAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait