Ceknricek.com -- Tim Balai Arkeologi Papua yang sedang melakukan penelitian pemukiman masa pra-sejarah, menemukan sumber air tawar dengan udang transparan di dalam Gua Kontilola di Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
"Di dalam ruang gua yang gelap terdapat sumber air tawar, yang merupakan kumpulan air yang menetes dari stalagtit. Dalam sumber air ini udang tersebut ditemukan," ungkap arkeolog Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, Minggu, (30/6).
Gua ini terletak 1.650 meter di atas permukaan laut. Gua Kontilola sudah lama dikenal sebagai destinasi wisata bagi wisatawan yang berkunjung di Lembah Baliem.

Sumber: Balai Arkeologi papua
Kontilola dikenal wisatawan sebagai gua yang di dindingnya terdapat lukisan gambar alien. Menurut Hari Suroto, eksplorasi arkeologi oleh Tim Balai Arkeologi Papua, yang dimaksud gambar alien oleh wisatawan itu sebenarnya termasuk sebagai rock art atau seni gambar cadas yang dibuat oleh manusia prasejarah.
"Pada masa prasejarah, teknik menggambar manusia pada masa itu masih sangat sederhana," kata Hari.
Situs Gua Kontilola berdasarkan cerita rakyat yang dipercaya oleh masyarakat Kurulu, merupakan tempat tinggal nenek moyang mereka. Menurut Hari Suroto, penelusuran informasi ke masyarakat sekitar gua, mereka baru mengetahui jika di dalam gua terdapat udang transparan. Sebelumnya, udang serupa ditemukan Tim Balai Arkeologi Papua dalam eksplorasi arkeologi di Situs Gua Togece, Kampung Parema, Distrik Wesaput, Kabupaten Jayawijaya.

Sumber: Tempo
Keberadaan air ini sangat penting dalam sebuah pemukiman prasejarah. "Manusia prasejarah dalam memilih lokasi sebagai tempat tinggal, didasari oleh tempat yang aman dan nyaman untuk ditinggali. Selain itu, keberadaan sumber air tawar juga menjadi pertimbangan, serta ketersediaan sumber makanan di lingkungan sekitar," kata Hari.
Untuk mencapai gua ini, pengunjung harus mendaki tebing yang lumayan curam. "Gua yang terletak di ketinggian, dianggap sangat strategis, aman dari serangan musuh atau serangan binatang buas," katanya.