Ceknricek.com -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan hari Senin (10/2) ditutup melemah. IHSG turun 47,5 poin (0,79 persen) ke level 5.952,1 dengan nilai kapitalisasi pasar (market capitalization) sebesar Rp 6.902 triliun.
Sementara indeks LQ-45 melemah 8,6 poin (0,88 persen) ke level 968,3, sedangkan indeks berbasis syariah yang tergabung Jakarta Islamic Index (JII) melemah 6,8 poin (1,06 persen) menjadi 637,6. Sebanyak 120 saham menguat, 294 saham melemah, dan 124 saham stagnan. IHSG sempat mencapai rekor tertinggi di 5.996 dan terendah 5.937.
Ini adalah penurunan pertama setelah IHSG menguat dalam empat hari perdagangan sebelumnya. Pelemahan ini dimanfaatkan investor asing yang tercatat mencatat pembelian bersih Rp 331,83 miliar di seluruh pasar dan penjualan bersih Rp 48,43 miliar di pasar reguler.
Baca Juga: Rupiah Awal Pekan Dibuka Melemah Dibayangi Wabah Virus Korona
Seluruh sektor melemah pada perdagangan hari ini. Sektor perkebunan merosot 3,37 persen, sektor aneka industri melorot 2,46 persen, sektor industri dasar anjlok 1,33 perseon, sektor perdagangan dan jasa tergerus 1,26 persen dan sektor manufaktur melemah 1,19 persen.
Sementara sektor tambang turun 0,91 persen, sektor konstruksi dan properti turun 0,88 persen, sektor barang konsumen melemah 0,72 persen dan sektor keuangan serta infrastruktur turun 0,39 persen dan 0,25 persen.
Sumber: Antara
Pelemahan juga dialami rupiah yang ditutup ke level Rp13.712 per dolar Amerika Serikat (AS) atau melemah 0,27 persen dibandingkan penutupan Jumat (7/2) di Rp13.675 per dolar AS. Rupiah tercatat sebagai mata uang dengan penurunan terdalam di kawasan.
Posisi selanjutnya adalah ringgit Malaysia yang melemah 0,21 persen, won Korea dan yen Jepang juga berada di zona merah dengan pelemahan masing-masing 0,07 persen dan 0,05 persen.
Sementara yuan China menjadi mata uang dengan kenaikan paling tinggi di kawasan setelah menguat 0,31 persen, diikuti baht Thailand dan dolar Singapura yang naik 0,21 persen dan 0,11 persen. Adapun dolar Taiwan naik tipis 0,06 persen, begitu pula dengan dolar Hong Kong dan rupee India yang naik tipis 0,02 persen dan 0,01 persen.
Pelemahan rupiah merupakan dampak dari kekhawatiran terhadap virus corona yang kembali memuncak. Terlebih setelah jumlah korban jiwa tembus 910 kasus.
BACA JUGA: Cek AKTIVITAS KEPALA DAERAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini