Bisnis Barang Preloved Branded yang Makin Populer  | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Yuni Arta Sinambela/Ceknricek.com

Bisnis Barang Preloved Branded yang Makin Populer 

Ceknricek.com - Munculnya barang-barang preloved yang berkualitas meski bekas, kini menjadi tren fashion di kalangan anak muda. Dari situlah bisnis jual beli barang preloved atau second semakin populer dan merambah ke dunia mode. 

Tak sedikit orang termasuk para selebriti tertarik menjalani usaha tersebut karena berpotensi meraup untung. Belakangan, bisnis ini justru mendongkrak reputasi barang ‘second’ semakin naik daun. 

Para pelaku bisnis barang preloved selalu memiliki cara untuk memasarkan produknya. Satu di antaranya Marissa Tumbuan. Ia terbilang sukses menjalani usaha ini. Sejak tahun 2012 ia menekuni bisnis preloved branded item dengan tantangan yang tidak mudah.  

“Saya dari tahun 2012 kategorinya masih terbilang lebih pendek, karena banyak yang sudah mulai dari tahun 2002 atau 2003. Saya juga banyak belajar dan nanya-nanya sama senior saya. Intinya jangan malu untuk bertanya kalau kita tidak tahu dan mengerti”, kata Marissa, di Adels Branded Bags Dharmawangsa Square, Jakarta Selatan, Rabu (27/3). 

Sumber : Yuni Arta Sinambela/Ceknricek.com

Marissa menjelaskan setiap barang preloved bermerek memiliki nilai autentik sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Perempuan asal Surabaya, Jawa Timur, ini menjual branded items cukup beragam. Mulai dari tas, sepatu, dompet, pakaian, kacamata, ikat pinggang, hingga beragam aksesoris. 

“Sebagai seller kita harus paham membedakan mana yang asli dan palsu. Karena banyaknya barang dari masing-masing brand dan setiap tahun modelnya selalu berubah-ubah mengikuti tren fashion”, tambah Marissa.

Selama 7 tahun Marissa tetap konsisten menjual barang-barang branded ‘second’. Ia pun berbagi tips sukses buat mereka yang ingin memulai bisnis yang ditekuninya. 

“Yang pertama kita sebagai seller harus jujur. Bila menerima barang titipan kondisinya juga harus dilihat. Kondisi barang harus selalu dijaga, misalnya, buyer dari luar kota kasih foto detail sampai mereka puas dan kondisinya sama persis seperti di foto. Tetap harus monitor sampai barangnya sampai”, tutup Marissa.



Berita Terkait