BNPB Gandeng Unsur Pentaheliks Lakukan Simulasi Penanganan Bencana | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

BNPB Gandeng Unsur Pentaheliks Lakukan Simulasi Penanganan Bencana

Ceknricek.com--Dalam rangka meningkatkan Kesiapsiagaan baik dari sisi personil maupun peralatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dan perwakilan pemerintah daerah, melakukan Apel Kesiapsiagaan dan Simulasi Penanganan Bencana Banjir bertempat di Danau Jambore, Depok, Jawa Barat pada Rabu (9/11/22). Apel dipimpin langsung oleh Menko PMK Muhadjir Effendy. Dalam arahan kepada peserta apel, Muhadjir mengatakan peningkatan kesiapsiagaan menjadi penting dalam penanggulangan bencana.

"Apel kesiapsiagaan dan latihan simulasi bencana merupakan elemen yang sangat penting untuk membangun kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana," kata Muhadjir.

Menurut Muhadjir, dengan kegiatan ini akan terlihat sejauh mana kemampuan dan kesiapan dari pegiat kebencanaan dalam menghadapi potensi bencana yang ada di wilayahnya masing-masing

"Kegiatan ini agar dapat dijadikan momentum memperkuat kerja sama penanggulangan bencana antar organisasi, pengkajian kemampuan peralatan penunjang peringatan dini, evakuasi serta tanggap darurat dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam melaksanakan Standar Operasional Prosedur," tutupnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan hampir semua bencana yang telah terjadi di Indonesia pada tahun 2022 adalah bencana hidrometeorolgi basah.

"Sampai dengan November 2022, 95 persen bencana yang terjadi didominasi bencana hidrometeorolgi basah yaitu banjir dan longsor. Banjir dimana mana, Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah, yang relatif tidak banyak banjir adalah di wilayah Indonesia timur," ungkap Suharyanto kepada awak media.

Keterlibatan berbagai pihak dalam apel kesiapsiagaan ini menjadi bukti kolaborasi pentaheliks dalam penanggulangan bencana.

"Apel ini adalah wujud soliditas pemerintah dan semua penggiat daripada penanggulangan bencana," ucapnya.

"Dengan adanya prediksi BMKG puncak hujan di bulan Desember dan Januari, mudah-mudahan dengan adanya apel ini, semua yang terkait penanggulangan bencana di pusat dan daerah sudah siap segala sesuatunya baik dari segi personil, peralatan dan ketika tahap tanggap darurat, betul-betul bisa masuk ke sasaran secepat-cepatnya," imbuh Suharyanto.

Suharyanto menegaskan, keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi, sehingga seluruh elemen terkait agar lebih tangguh dalam menghadapi bencana.

"Kami berkomitmen penuh, bahwa keselamatan rakyat menjadi faktor utama dan para masyarakat terdampak bencana jangan sampai terlalu lama menderita," pungkasnya.


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait