Ceknricek.com -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyumbangkan bantuan sebesar 4 miliar untuk memenuhi kebutuhan pokok penanganan gempa bumi Sulawesi Barat. Bantuan diserahkan langsung oleh Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo kepada Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar pada Sabtu, (16/1/21).
Doni meninjau lokasi terdampak gempabumi di Kecamatan Malunda dan Ulumanda, Kabupaten Majene pada Sabtu, seusai pemerintah Sulawesi Barat menetapkan status darurat bencana atas gempabumi yang menewaskan sebanyak 46 jiwa tersebut.
Doni dalam kunjungannya juga meminta agar penetapan status darurat tersebut dapat dioptimalkan dalam tahap waktu satu hingga dua pekan ke depan.
"Pemerintah Sulawesi Barat telah menetapkan status darurat bencana. Durasi ini bisa berlangsung lebih lama tergantung dari kondisi lapangan. Tahap pertama, satu-dua minggu ini kita harapkan status darurat bisa optimalkan. Seluruh komponen kekuatan yang ada bisa diberdayakan," ujar Doni.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya menyebut terjadi 32 aktivitas gempa susulan di Sulawesi Barat hingga Sabtu (16/1/21), pukul 07.03 WIB.
Hasil monitoring BMKG mencatat terjadi gempa dengan magnitudo maksimum 4,8. Gempa itu merupakan rangkaian gempa bumi susulan dengan magnitudo 5,9 yang terjadi pada 14 Januari 2021, pukul 13.35 WIB.
Pada hari yang sama pukul 06.32 WIB, wilayah Mamasa diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update dengan magnitudo 4,8.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,89 LS dan 119,05 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 29 kilometer (km) arah Tenggara Kota Mamuju, Sulawesi Barat, pada kedalaman 10 km.
BMKG merilis bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif Majene. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan sesar naik.
Guncangan gempa yang tidak berpotensi tsunami itu dirasakan di daerah Mamuju (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut.
Per hari Sabtu, (16/1/21) menurut data Basarnas jumlah korban meninggal akibat gempa di Sulawesi Baerat berjumlah 45 orang. Sementara irtu ribuan orang masih mengungsi, gedung-gedung rubuh, termasuk rumah skit, jalanan, dan jembatan.
Baca juga: Dengan Garam, Gelap Jadi Terang
Baca juga: BMKG: Masyarakat Harap Waspada Peningkatan Multi Risiko Bencana