Ceknricek.com -- Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) memastikan tidak akan lagi ada impor beras hingga akhir tahun 2019. Bahkan pihaknya saat ini sedang gencar untuk melakukan ekspor beras. Meskipun tidak impor, Buwas menegaskan stok dan persediaan beras di dalam negeri akan mencukupi hingga akhir tahun.
"Kita akan memaksimalkan penyerapan gabah dan beras di dalam negeri. Saya yakin 2019 sampai akhir 2019 kita tidak perlu lagi impor beras," ujar Buwas di Gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta, Sabtu (27/4).
Buwas mengatakan ia dan jajaran Bulog sedang berusaha membuktikan kepada masyarakat bahwa Indonesia akan surplus beras, dan bisa menjadikan beras sebagai komoditas ekspor unggulan.
"Kita punya kedaulatan pangan. Soal pangan, kita tidak boleh impor, tapi ekspor. Itu harga mati," ujar dia.
Buwas menceritakan saat awal menjabat sebagai Dirut Bulog, ia pernah dipaksa untuk melakukan impor. Namun, dia mengaku berusaha untuk tidak impor karena stok beras dalam negeri masih sangat mencukupi.
"Awal saya jadi Dirut, Bulog pernah dipaksa untuk impor. Harus impor. Makanya saya sedikit marah. Niat saya baik. Wajar saya akhirnya ditegur presiden. Maka itu saya masih berusaha keras agar harga diri negara ini melalui pangan tetap menjadi perhatian," ujarnya.
Perum Bulog memiliki target tahun ini untuk menyerap 1,8 juta ton gabah dan beras dari petani lokal.
Tahun 2018 Bulog mendapat izin impor beras dari Kementerian Perdagangan sebanyak 2,25 juta ton. Ini dilakukan karena stok cadangan beras yang dimiliki Bulog hanya 900.000 ton, sehingga dikhawatirkan tidak mencukupi kebutuhan masyarakat. Rendahnya stok cadangan beras saat itu disebabkan karena panen yang sedikit dan mahalnya harga beli gabah.
