Disiplin 3M Bantu Pemerintah Tekan Biaya Pengobatan COVID-19 | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Dialog KPC PEN dr Reisa Broto Asmoro dan Prof Dr dr Hasbullah Thabrany (Satgas COVID-19)

Disiplin 3M Bantu Pemerintah Tekan Biaya Pengobatan COVID-19

Ceknricek.com -- Kepatuhan masyarakat melaksanakan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak, ternyata membantu menekan biaya pengobatan pasien COVID-19.

Bukan rahasia lagi, bahwa selama delapan pemerintah mengeluarkan dana yang lumayan besar untuk pengobatan dan perawatan pasien COVID-19. Menurut Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany, rata-rata biaya perawatan satu pasien COVID-19 yaitu Rp184 juta dalam waktu perawatan 16 hari.

Hal ini terungkap dalam webinar KPC PEN di Jakarta, Kamis, (19/11/20) lalu. Dalam dialog virtual yang dipandu dr. Reisa Broto Asmoro ini terungkap salah satu cara untuk menekan biaya pengobatan COVID-19 yakni dengan mematuhi protokol kesehatan.

“Dampak pencegahan penularan COVID-19 melalui 3M ini sangat luar biasa. Selain membantu tenaga kesehatan juga mengurangi beban daya tampung ruang perawatan di Rumah Sakit Darurat COVID-19,” ungkapnya.

Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI DEBBIE CHINTYA DEWI

Bukan hanya beban daya tampung rumah sakit, Prof Dr dr Hasbullah Thabrany dalam dialog tersebut menyatakan ada dampak ekonomi yang lumayan besar.

“Lebih jauh tentang dampak ini bahwa biaya penyakit itu mahal. Dari COVID-19 saja biayanya bisa sampai Rp600 juta,” terangnya.

Hasbullah menambahkan berdasarkan survei di 9 Provinsi di Indonesia untuk mengkaji biaya pengobatan COVID-19, ditemukan bahwa biaya tertinggi mencapai Rp446 juta. Rata-rata dana yang dikeluarkan untuk mengobati satu pasien COVID-19 adalah Rp184 juta selama perawatan 16 hari.

Menurutnya, sejatinya penyakit adalah suatu musibah yang bisa dicegah. Dalam kasus COVID-19 pencegahannya dilakukan dengan cara perubahan perilaku dan menerapkan gaya hidup sehat.

“Oleh karena itu, jangan gampang menyalahkan Tuhan kalau kita sakit. Tuhan tidak akan memberikan seseorang musibah ataupun pahala dan rezeki tanpa melihat sejauh apa usahanya. Jadi COVID-19 ini sebenarnya penyakit yang bisa dicegah melalui penerapan disiplin 3M. Apalagi kita tahu bahwa setelah sakit, kita tidak bisa bekerja,” ujarnya.

Hasbullah Thabrany menjelaskan COVID-19 juga menimbulkan beban dan merugikan negara. Pasalnya biaya perawatan pasien COVID-10 ditanggung negara lewat dana APBN. Biaya COVID-19 sudah mencapai Rp800 triliun dengan rincian biaya pengobatan hingga program pemulihan ekonomi. Jadi, apabila masyarakat disiplin melakukan 3M kerugian negara bisa ditekan dan dampaknya kasus COVID-19 juga menurun.

Baca juga: Guru Besar Unpad Ingatkan 3M Tetap Dilaksanakan Meski Sudah Ada Vaksin

Baca juga: Satgas Covid Ingatkan Masyarakat Disiplin Jalankan 3M



Berita Terkait