Empat Bayi Singa Korban Perdagangan Satwa di Riau Mulai Pulih | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Empat Bayi Singa Korban Perdagangan Satwa di Riau Mulai Pulih

Ceknricek.com -- Kondisi empat bayi singa afrika (Panthera leo melanochaita) yang berhasil diselamatkan dari sindikat perdagangan satwa di Riau, kini kondisinya mulai pulih dari stres. Dokter hewan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau drh. Rini Deswita melakukan pemeriksaan terhadap kondisi bayi singa di kandang penitipan di Kebun Binatang Kasang Kulim, Kabupaten Kampar, Senin, (17/12) dilansir Antara.

"Kondisi saat ini mulai membaik. Indikatornya mulai mau makan minum, dan sudah lincah bermain," kata drh. Rini Deswita. 

Sebelumnya, empat ekor bayi singa afrika berusia 4-6 bulan itu diselamatkan Polda Riau dari tangan sindikat perdagangan satwa dilindungi, di Pekanbaru pada Sabtu (14/12). Selain bayi singa, polisi juga menyelamatkan seekor bayi leopard dan 58 kura-kura Indian Star.

“Mereka sebelumnya agak stres karena selama proses transportasi di kandang yang kecil, dan ditempatkan dua ekor singa dalam satu kandang sehingga ada yang tak mau minum," ujarnya. 

Empat bayi singa yang induknya belum diketahui itu kini dititipkan di Kebun Binatang Kasung Kulim dan diberi makan susu dan daging giling dalam kandang khusus. Kandang itu juga diberi batang kayu dan lantai papan agar mereka dapat berkeliaran seperti di alam liar. 

"Singa bukan satwa Indonesia, melainkan satwa Afrika. Afrika negara tropis sama dengan negara kita jadi tak terlalu susah mereka adaptasi. Singa di Indonesia bisa bertahan hidup dan berkembang biak dengan jumlah anak lebih banyak," ujarnya. 

Baca Juga: Riau Gagalkan Penyelundupan Empat Bayi Singa Afrika

Sementara itu, untuk bayi leopard (Panthera sp) mereka ditempatkan di kandang berbeda dengan singa, dan diberi makan susu lewat botol. Leopard yang diperkirakan usianya di bawah satu tahun itu terlihat mulai aktif bergerak. 

Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau juga meringkus dua pria yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka berinisial Yat dan Is, dan diduga bertindak sebagai pengendali perdagangan satwa tersebut. 

Satwa dari Afrika itu diselundupkan sindikat perdagangan satwa liar dari pelabuhan tikus (tidak resmi) yang tak jauh dari kantor imigrasi Kota Dumai, Riau dari perairan Malaysia. 

Bayi singa dan leopard malang yang masih berusia di bawah satu tahun itu kemudian dibawa ke Kota Pekanbaru menggunakan minibus dengan tujuan akhir Lampung. Asal satwa tersebut hingga kini juga belum bisa dipastikan, dan pemesannya pun belum bisa ditangkap.

BACA JUGA: Cek BREAKING NEWS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini


Editor: Thomas Rizal


Berita Terkait