Oleh Redaksi Ceknricek.com
06/30/2025, 11:49 WIB
Ceknricek.com -- Gelombang panas ekstrem terus mencengkeram sebagian besar kawasan Eropa, dengan suhu melonjak hingga ke tingkat yang membahayakan kesehatan publik.
Di Spanyol, rekor suhu baru tercatat sebesar 46 derajat Celsius di kota El Granado, menjadikannya bulan Juni terpanas dalam sejarah negara tersebut, menurut badan meteorologi nasional Spanyol.
Wilayah selatan Spanyol, seperti Seville dan daerah sekitarnya, menjadi daerah yang paling terdampak, dengan suhu konsisten berada di kisaran pertengahan 40 derajat Celsius.
"Ini akan menjadi bulan Juni terpanas yang pernah tercatat," kata otoritas cuaca nasional Spanyol dalam pernyataan resminya, seperti dimuat AFP pada Senin (30/6/25)
Pemerintah setempat telah mengeluarkan peringatan kesehatan, termasuk peringatan panas merah di beberapa wilayah, seiring dengan dampak langsung terhadap kesehatan masyarakat.
Di Barcelona, seorang petugas kebersihan jalan dilaporkan meninggal dunia usai bekerja di tengah suhu ekstrem pada hari Sabtu, 28 Juni 2025. Pihak berwenang kini tengah melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Kondisi serupa juga terjadi di Italia, di mana rumah sakit dan layanan darurat melaporkan lonjakan pasien akibat sengatan panas.
"Sebagian besar korban adalah lansia, pasien kanker, atau tunawisma," ujar Wakil Presiden Masyarakat Kedokteran Gawat Darurat Italia, Mario Guarino.
Untuk mengatasi situasi ini, beberapa rumah sakit seperti Ospedale dei Colli di Naples telah membuka jalur cepat khusus untuk penanganan sengatan panas, termasuk fasilitas perendaman air dingin.
Di Bologna, tujuh tempat perlindungan ber-AC dengan pasokan air minum telah disiapkan, sementara di Roma, warga berusia di atas 70 tahun diberikan akses gratis ke kolam renang umum kota.
Di Lisbon, Portugal, seorang apoteker mengungkapkan kepada Reuters bahwa meski telah memberikan peringatan kepada warga untuk tidak keluar di tengah hari, tetap saja terjadi sejumlah kasus sengatan panas dan luka bakar akibat matahari.
Di wilayah Balkan Barat, suhu ekstrem juga melanda. Serbia mencatat suhu tertinggi sejak pencatatan dimulai pada abad ke-19, sementara Slovenia dan Makedonia Utara mengalami suhu di atas 40 derajat Celsius, dengan rekor baru tercatat pada akhir pekan lalu.
Menurut prakiraan cuaca, gelombang panas ini belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Suhu diperkirakan akan terus meningkat di wilayah Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris dalam beberapa hari mendatang.
London bahkan diprediksi akan mencapai suhu 35 derajat Celsius pada hari Senin (30/6/25).
Fenomena ini disebabkan oleh area bertekanan tinggi yang luas, yang menyebabkan udara kering turun dan memanas. Seiring pergerakan sistem tekanan tinggi ini ke arah timur, suhu tinggi diprediksi menjalar lebih jauh ke kawasan utara dan timur Eropa.
Meski para ahli berhati-hati dalam mengaitkan langsung setiap peristiwa cuaca ekstrem dengan perubahan iklim, para ilmuwan dari World Weather Attribution menyatakan bahwa gelombang panas seperti ini kini sepuluh kali lebih mungkin terjadi dibandingkan era pra-industri.
Editor: Ariful Hakim