Gobel Panen Padi Non-Subsidi di Sumba | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

Gobel Panen Padi Non-Subsidi di Sumba

Ceknricek.com -- Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel melakukan panen padi dengan pupuk non-subsidi. "Ini pilot project yang kedua. Hasilnya sama bagusnya," katanya, Senin (5/4).

Rachmat Gobel bekerja sama dengan PT Pupuk Kaltim dan sejumlah pihak lain menginisiasi program pertanian tanpa pupuk subsidi. Program dilakukan di dua lokasi yang berbeda. Yang pertama dilakukan di Gorontalo, sedangkan yang kedua di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Dalam panen di Sumba, hadir anggota DPR dari Partai Nasdem Ratu Wulla Talu, Julie Sutrisno, dan Yakobus Jacki Uly. Hadir pula Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman dan Direktur Human Capital Bulog Purnomo Sinar Hadi.

Ketua Kelompok Tani Dari Tanah Andreas Umbu Wosa mengatakan program ini mencakup lahan seluas 3 ha. "Hasilnya bagus. Dengan pupuk subsidi cuma menghasilkan sekitar 5 ton per hektare, tapi dengan pupuk non-subsidi menjadi 9,4 ton per hektare," katanya.

Gobel menyatakan, setiap berdialog dengan petani ia selalu menerima keluhan yang sama. "Saat musim tanam petani kesulitan pupuk subsidi dan bibit. Jika ada, harganya sudah mahal,"  katanya. Karena itu ia mencoba mencari solusi dengan menggandeng Pupuk Kaltim melalui pertanian tanpa pupuk subsidi. "Dengan hasil yang hampir dua kali lipat maka ini menguntungkan petani," katanya.

Keluhan lainnya, kata Gobel, di saat musim panen harga gabah jatuh. "Karena itu saya mengajak Bulog untuk bisa menyerap gabah petani agar harga terjaga," katanya.

Namun untuk menaikkan posisi petani dan memudahkan pengadaan pupuk dan bibit serta penjualan gabah, Gobel meminta petani untuk membentuk koperasi. "Saya bantu modal awal Rp 100 juta," katanya, yang disambut petani dengan tepuk tangan.

Acara panen kemarin berlangsung dalam suasana gerimis dan berlangsung di tengah sawah. Lokasi persawahan harus melalui jalan naik-turun bukit serta jalan berbatu. 

Kunjungan kerja Gobel ke Sumba ini terus diguyur hujan, antara hujan lebat dan gerimis kecil. Hal ini berlangsung terus menerus. Sebelum acara panen terjadi hujan lebat, namun saat acara hujan gerimis kecil. Begitu rombongan bubar, hujan lebat kembali mengguyur. Kondisi serupa juga terjadi saat kedatangan ke Sumba pada Minggu kemarin. Saat pesawat mendarat hujan reda, namun setelah rombongan meninggalkan bandara hujan lebat dan bandara tergenang sehingga ditutup. Bahkan jalan yang sudah dilewati kemudian digenangi banjir sehingga tak bisa dilewati lagi. Nusa Tenggara Timur sedang dilanda hujan terus menerus sehingga di sejumlah wilayah terjadi banjir bandang dan longsor yang menelan korban jiwa.

Baca juga: Gobel: Bangkitkan Ekonomi Sumba

Baca juga: Gobel Minta Pemerintah Tetapkan KLB di Bencana NTT



Berita Terkait