Ceknricek.com -- Partai Golkar melaporkan dana kampanye ke posko penyerahan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK). Total dana kampanye yang dilaporkan Partai Golkar sebesar Rp307 miliar.
"Dana penerimaan awal Rp307 miliar, pengeluaran kita juga Rp307 miliar," ujar Liaison Officer (LO) Partai Golkar untuk KPU, Imran, di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/5).
Imran mengatakan penerimaan tersebut berasal dari dana awal partai dan para caleg. Selain itu, dana kampanye Golkar berasal dari sumbangan perorangan sebesar Rp100 juta serta badan usaha nonpemerintah sebesar Rp395 juta.
Liaison officer (LO) Partai Golkar untuk KPU RI, Imran, menyerahkan LPPDK ke kantor akuntan publik di Hotel Borobudur, Kamis (2/5/2019).(Kompas.com/FitriaChusna Farisa)
"Dari caleg itu Rp235 miliar, total. (Masing-masing caleg) tentatif. Ada yang paling kecil Rp100 juta, karena enggak kampanye sama sekali. Ada yang paling besar sekitar ada yang Rp2 miliar sampai Rp3 miliar," kata Imran.
Pada pelaporan LPPDK ini, Golkar menyerahkan 9 boks laporan. Rinciannya, rincian 3 boks untuk KPU, 3 boks untuk Bawaslu, dan 3 boks untuk Kantor Akuntan Publik (KAP). Imran menyatakan pengeluaran terbesar adalah untuk kampanye akbar, kampenye tiap caleg, iklan, dan Alat Peraga Kampanye (APK).
Menurut Imran, tidak ada kendala berarti dalam pelaporan LPPDK Partai Golkar. Ia berharap pemeriksaan dari akuntan publik sesuai dengan apa yang diserahkan. Imran menyatakan dana kampanye Golkar yang mencapai ratusan miliar itu sebanding dengan hasil yang didapatkan partainya.
"Saya kira masih worth it ya. Untuk sementara penghitungan Golkar masih di nomor urut 2 di quick count-nya KPU, Situng. Kita masih berharap tetap nomor di 2," ujarnya.
