Ceknricek.com -- Banyak pihak menanyakan, kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Namun kepala BNPB yang juga ketua Satgas penanggulangan Covid-19 pusat, Letjen Doni Monardo mengakui, hingga kini belum ada pakar yang bisa memprediksi kapan pandemi Covid akan berakhir. Data perhari selama dua bulan belakangan bisa mencapai 3000-4000 orang terinfeksi di tanah air.
"Itu khan tinggi sekali,"kata Doni saat ditemui Rabu (14/10/20) dalam wawancara khusus di Gedung BNPB, Jl. Pramuka, Jakarta Timur.
Menurut Doni, angka ribuan terinfeksi itu memang tidak terjadi di semua wilayah. Hanya 10-11 provinsi saja yang angka positifnya tinggi. Terutama yang ada di Pulau Jawa karena penduduknya padat.
"Di luar Jawa rendah. Bahkan ada kabupaten kota karena kerjasama yang baik antara pemerintah dan tokoh-tokoh yang ada sampai kini nggak ada kasus. Awalnya kita khawatir, setelah Idul Fitri terjadi peningkatan kasus yang luar biasa. Angka kematian juga tinggi seperti Jatim. Tapi setelah presiden datang dan beri arahan, libatkan relawan, tokoh agama termasuk bonek dan kerjasama propinsi dan kota semakin baik, di Jawa Timur sekarang sudah melandai. Tiga minggu terakhir tidak ada zona merah,"ujar Doni.
Dari pengalaman itu, Doni berkesimpulan jika kita sungguh-sungguh, patuh dan disiplin pada protokol kesehatan, serta menjalin kerjasama yang baik dengan semua pihak, maka kasus positif bisa dikurangi seminimal mungkin. Beberapa daerah lain juga bisa terkendali.
Baca juga: Wawancara Khusus Dengan Jenderal Doni
Doni mengakui, di Jakarta kasus harian diatas 1000 tapi angka kematian kecil. Diangka 2 persen. Angka kesembuhan juga tinggi. Bahkan kini secara nasional angka kesembuhan lumayan tinggi. Hal ini lantaran dokter semakin berpengalaman. Sudah punya pengetahuan yang lebih mendalam tentang covid. Penanganan di rumah sakit juga semakin membaik.
"Penderita covid gejala ringan kematiannya 0%. Gejala sedang kematian mencapai 2,5%. Sementara untuk gejala berat kematian mencapai 6% dan masuk fase kritis kematian 67,5%"ujar Doni.
Selain itu, menurut Doni, presiden dan menko yang ditugaskan untuk menangani covid sudah mendorong seluruh RS rujukan agar memiliki SOP sampai pasien putus ke gejala yang lebih tinggi. Dengan begitu, menurut Doni, angka kematian bisa terus berkurang.
"Kita masih punya tugas besar. Angka kematian sekarang sudah diangka 12 ribu orang. Di Jakarta alhamdulilah angka positif covid sudah melandai. Berkurang 30% dari sebelumnya. Memang secara akumulatif masih tinggi. Lima kota di Jakarta masuk dalam 12 kota yang angka positifnya tertinggi, kecuali kepulauan Seribu. Di luar itu ada Makassar, Padang, Denpasar dan Ambon yang angka kasus positif lebih dari 1000 perhari,"pungkas Doni.
Pesan pemerintah, ingatlah orang-orang tercinta agar terhindar covid dengan jalan selalu pakai masker, jaga jarak aman dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Juga jangan lupa berdoa dan bertawakal kepada Tuhan. #wawancara khusus Doni Monardo.
Baca juga: Doni: Nakes Bebas Biaya Test Swab
Baca juga: Ini Pentingnya Pakai Masker Menurut Jenderal Doni