Jejak Rekam Saksi Ahli KPU Marsudi Wahyu Kisworo | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Ashar/ceknricek.com

Jejak Rekam Saksi Ahli KPU Marsudi Wahyu Kisworo

Ceknricek.com -- KPU menghadirkan seorang saksi ahli dalam sidang sengketa gugatan Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK). Ia adalah Marsudi Wahyu Kisworo yang disebut Ahli sebagai profesor IT pertama di Indonesia sekaligus arsitek IT di KPU.

Marsudi lahir di Kediri, Jawa Timur, 29 Oktober tahun 1958. Ia  menamatkan sekolah menengahnya di Madiun. Setamat SMA, Marsudi melanjutkan sutid di Institut Teknologi Bandung (ITB) bidang studi Teknik Elektro, spesialisasi Pengaturan dan Komputer (1978). Hal ini dibenarkan dalam paparannya saat menjadi saksi ahli di MK. 

"Saya menamatkan S1 di departemen elektro ITB. Waktu itu teknik elektro ada empat jurusan; arus kuat, telekomunikasi, elektronika dan yang keempat jurusan pengaturan dan komputer. Saya mengambil jurusan pengaturan Komputer. Kemudian saya melanjutkan kuliah S2 di Australia tahun 1989 di bidang komputer juga. Pada 1990 saya lanjut S3 di Bidang Komputer Curtin University, Western University dari Perth," cerita Marsudi dalam sidang MK, Kamis (20/6). 

Lulus S3, dia mengajar dan meneliti di bidang ilmu komputer. Kegiatan ini membuatnya mendapat gelar sebagai guru besar. "Karena saya mengajar, banyak meneliti dan sebagainya maka tahun 2002 dikasih gelar guru besar di bidang Ilmu Komputer," ungkapnya.

Karena keahliannya itu dia mendapat tugas untuk mendesain beberapa sistem informasi di Indonesia. Salah satunya sistem informasi Pemilu.

Sumber: Ashar/Ceknricek.com

"Di bidang akademisi, saya juga banyak berpraktik. Saya banyak membangun sistem informasi yang besar di Indonesia. Salah satunya sebagai arsitek sistem informasi pemilu. Bersama teman-teman dari UI, ITB, dan ITS dan saya waktu itu di Paramadina, merancang sistem-sistem informasi pemilu," kata Marsudi.

Dari sini, Marsudi akhirnya mendapatkan gelar profesor utama. Gelar tersebut menunjukkan, Marsudi punya kepakaran yang matang di bidangnya. "Maka di belakang tambahan gelar IPU, Insinyur Profesional Utama. "Saya profesor utama, jadi makanya rambutnya sudah putih," kata Marsudi.

Marsudi juga sudah pernah melakukan sejumlah publikasi di beberapa jurnal ilmiah seperti Google Scholar dan Scopus. Dia telah berhasil meluluskan 22 orang doktor di berbagai bidang. Empat di antaranya, sudah ada yang menjadi profesor.



Berita Terkait