Ceknricek.com -- Cegah penularan COVID-19 yang lazim terjadi setiap kali libur panjang, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai menggencarkan penerapan protokol kesehatan 4M termasuk di lokasi-lokasi wisata.
Ketua Harian Satgas COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi dalam keterangannya kepada awak media di Yogyakarta, Sabtu, (5/12/20) menegaskan bahwa pihaknya akan mengawasi secara ketat penerapan protokol kesehatan sehingga libur akhir tahun 2020 tidak menjadi klaster penularan COVID-19.
“Kami akan melakukan pemantauan untuk memastikan seluruh destinasi wisata dan usaha jasa pariwisata lain seperti hotel, restoran dan tempat umum menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin,” ujarnya.
Heroe kemudian melanjutkan upaya pemulihan ekonomi khususnya di sektor pariwisata yang menjadi lokomotif perekonomian Kota Yogyakarta tidak bisa dilepaskan dengan terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Bahkan, lanjut dia, protokol kesehatan tidak cukup dilakukan hanya dengan gerakan 4M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan saja tetapi juga harus didukung dengan penerapan protokol kesehatan tambahan sesuai dengan karakter tempat wisata.
Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI VINA PANDUWINATA
“Misalnya dengan pembahasan jumlah pengunjung dalam waktu yang bersamaan supaya tidak muncul kerumunan, pengaturan alur masuk dan keluar pengunjung dan mengurangi sentuhan barang-barang,” katanya.
Di kawasan Malioboro, imbuhnya, juga sudah disiapkan QR Code di tiap zona yang wajib dipindai oleh wisatawan saat berkunjung sehingga petugas bisa memantau jumlah pengunjung.
Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta itu mengatakan akan melakukan operasi gabungan di tempat wisata, tempat umum, dan tempat usaha untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan disiplin.
“Saya yakin, wisatawan akan berkunjung ke tempat yang menerapkan protokol kesehatan dengan ketat karena merasa aman dan lebih terlindungi. Makanya, kampanye penerapan protokol kesehatan 4M ini harus terus digencarkan,” katanya.
Heroe Poerwadi seperti dilansir Antara berharap pengunjung atau wisatawan juga memastikan bahwa mereka sehat dibuktikan dengan hasil tes cepat nonreaktif atau uji usap negatif.
“Jika wisatawan dan masyarakat Yogyakarta sama-sama menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin, maka potensi kenaikan kasus usai libur panjang bisa ditekan. Tidak lagi terjadi kenaikan kasus seperti yang terjadi pada September dan November usai libur panjang,” pungkasnya.
Baca juga: Satgas Ingatkan Masyarakat Cegah Kenaikan Kasus Dengan Disiplin 3M Selama Libur Panjang
Baca juga: Lonjakan Kasus Positif COVID-19 dan Dampak Libur Panjang