JK Sebut Ketersediaan Alat Tes COVID-19 Bisa Tekan Tingkat Penularan | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (Humas PMI)

JK Sebut Ketersediaan Alat Tes COVID-19 Bisa Tekan Tingkat Penularan

Ceknricek.com -- Ketersediaan alat deteksi COVID-19 entah itu rapid test, PCR test maupun USG portable menurut Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla bisa menekan tingkat penyebaran corona.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa, (24/11/20) JK demikian sapaan akrabnya, dengan alat deteksi yang lumayan petugas bisa memeriksa warga untuk mengetahui lebih dini adanya COVID-19.

“Alat deteksi COVID-19 baik berupa tes cepat, PCR test maupun USG portabel sangat dibutuhkan untuk mengungkap kasus warga yang terinfeksi positif tetapi tidak bergejala,” paparnya.

Atas dasar itu, Jusuf Kalla mengapresiasi kepedulian sejumlah pihak termasuk Philips Foundation dan Philips Indonesia yang telah memberikan bantuan alat deteksi COVID-19 kepada PMI.

Alat pendeteksi corona itu akan disebar untuk masyarakat di zona merah agar bisa mengetahui tingkat sebaran COVID-19. Bantuan yang dikirimkan yayasan perusahaan bertaraf internasional tersebut berupa dua ribu unit alat tes cepat, 156 unik PCR test kit dan enam unit USG portable berbasis aplikasi.

Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI MIING BAGITO

Dari dua ribu alat tes cepat, sebanyak 1.700 unit didistribusikan unutk umum, 300 unit rapid test dan 150 PCR test kit digunakan untuk relawan PMI di zona merah seperti Jakarta.

Sementara enam unit USG portable disebar ke sejumlah rumah sakit rujukan di zona merah seperti tiga unit ke RS PMI Bogor masing-masing satu unit. Lalu ke RS PMI Lhokseumawe, Aceh Utara, RS Islam Faisal Makassar dan RS Islam Siti Hajar, Sidoarjo.

Jusuf Kalla menyatakan kebutuhan alat deteksi COVID-19 tinggi, sebab untuk menekan dan mengungkap virus tersebut harus menggunakan 3T, testing, tracing and treatment dan harus dilakukan secara berkesinambungan.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menekan tingkat penyebaran COVID-19 yang saat ini rata-rata pertambahan kasus baru di Indonesia mencapai 4.000 orang setiap harinya,” imbuh JK.

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan jumlah warga yang tertular COVID-19 lebih besar, namun banyak individu yang tidak sadar bahwa dirinya terinfeksi virus itu. Keterbatasan alat deteksi COVID-19 menjadi kendala, oleh karena itu, pihaknya mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam melakukan pencegahan corona.

Jusuf Kalla juga menekankan pentingnya kesadaran dan kedisiplinan warga dalam melaksanakan protokol kesehatan serta jangan sesekali menyepelekan COVID-19 sehingga baru menyesal setelah tertular corona.

Baca juga: JK Tawarkan PMI Bantu Pemerintah Distribusikan Vaksin COVID-19

Baca juga: JK: Pandemi Covid-19 Baru Bisa Selesai Pada Tahun 2022



Berita Terkait