Jokowi Minta Dana Desa Dialokasikan Tangani Covid-19 | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Antara

Jokowi Minta Dana Desa Dialokasikan Tangani Covid-19

Ceknricek.com -- Presiden Joko Widodo menegaskan kepada jajarannya agar dana desa segera direalisasikan dalam bentuk program padat karya tunai dan digunakan untuk membantu menangani wabah Covid-19.

Jokowi dalam rapat terbatas melalui Video Conference dengan topik Kebijakan Moneter dan Fiskal Menghadapi Dampak Ekonomi Pandemi Global Covid-19 dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, (20/3) meminta jajarannya segera merealisasikan program dana desa.

“Saya sampaikan kepada Pak Menteri Desa, Mendagri, dan seluruh kepala daerah dan kepala desa agar dana desa segera direalisasikan terutama berkaitan padat karya tunai,” katanya.

Melansir laman Antara selain itu ia menegaskan bahwa dana desa juga dapat digunakan untuk membantu penanganan wabah Covid-19.

“Dan juga membantu penanganan Covid-19 ini harus diperbanyak,” katanya.

Baca juga: Jokowi Minta Alat Uji Cepat Covid-19 Segera Didatangkan

Kepala Negara meminta program padat karya tunai diperbanyak di berbagai kementerian dan lembaga.

“Satu dua kementerian sudah mulai tapi menurut saya perlu diperbanyak di semua kementerian lagi,” katanya.

Presiden Jokowi menilai perlu ada kebijakan khusus di bidang moneter dan fiskal dalam menghadapi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Jokowi Minta Dana Desa Dialokasikan Tangani Covid-19
Sumber: MGN

Hingga hari Kamis (19/3) perkembangan kasus baru Covid-19  yang didapatkan terhitung tanggal 18 Maret pukul 12.00 WIB hingga 19 Maret pukul 12.00 WIB sebanyak 309 pasien positif Covid-19.

“Dari jumlah keseluruhan maka ada kasus yang sudah dua kali diperiksa negatif dan dinyatakan sembuh,” kata Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto, pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Kamis sore (19/3).

Baca juga: Data Terbaru Positif Corona Melonjak dari 227 Jadi 309

Menurut Yurianto saat ini kasus positif ada penambahan di 7 provinsi sehingga menjadi 16 provinsi yakni Bali 1 kasus, Banten 27 kasus, DIY 5 kasus, DKI 210 kasus, Jawa Barat 26 kasus, Jawa Tengah 12 kasus, Jawa Timur 9 kasus.

Kemudian Kalimantan Barat 2 kasus, Kalimantan Timur 3 kasus, Kepulauan Riau 3 kasus, Sulawesi Utara 1 kasus, Sumatera Utara 2 kasus, Sulawesi Tenggara 3 kasus, Sulawesi Selatan 2 kasus, Lampung 1 kasus, dan Riau 2 kasus.

Dari semua kasus tersebut sebanyak 15 pasien dinyatakan sembuh, sementara yang meninggal menjadi 25 orang. Penambahan pasien meninggal terjadi di DKI Jakarta sebanyak 5 orang dan Jawa Tengah 1 orang.

BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait